Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

LRT Beroperasi, ADCP Bidik Marketing Sales Rp 1,79 Triliun

Kompas.com - 25/02/2022, 15:07 WIB
Ardiansyah Fadli,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Adhi Commuter Properti Tbk (ADCP) menargetkan pertumbuhan marketing sales (pendapatan pra penjualan) sebesar 103 persen menjadi Rp 1,79 triliun di 2022.

Direktur Pemasaran ADCP Indra Syahruzza mengatakan, beroperasinya LRT diyakini bisa memberikan nilai tambah pada proyek-proyek perusahaan.

Menurutnya, hingga kini perusahaan telah memiliki sejumlah proyek yang sudah selesai dan siap dipasarkan dan akan menjadi sumber marketing sales sepanjang tahun 2022 ini.

Dari 12 proyek yang dimiliki, sejumlah di antaranya sudah selesai dibangun dan siap dipasarkan.

Baca juga: Resmi IPO, Adhi Commuter Properti Lepas 2,22 Miliar Saham Perdana

"Kami berkaca dari kinerja tahun lalu di mana sejumlah proyek yang sudah dipasarkan terjual habis atau sold out seperti tower Accordion LRT City Jatibening, tower Sapphire Cisauk Point–Member of LRT City, dan Cluster Bhumi Anvaya Adhi City Sentul," kata Indra dalam keterangannya, Jumat (25/02/2022).

LRT yang akan beroperasi tahun ini, menjadi nilai tambah untuk proyek-proyek ADCP. Mereka pun optimistis bisa mencatatkan pertumbuhan signifikan.

LRT City Bekasi–Eastern Green akan menjadi penyumbang marketing sales terbesar dengan kontribusi sebesar 18,74 persen, disusul Adhi City Sentul 12,61 persen dan LRT City Sentul 9,55 persen.

Sejumlah proyek ADCP lainnya yang juga sudah selesai dan siap diserahterimakan tahun ini antara lain tower Sapphire Cisauk Point–Member of LRT City, tower Bandondeon–LRT City Jatibening, tower Azure–LRT City Ciracas dan Cluster Bhumi Svarga–Adhi City Sentul.

Untuk meningkatkan layanan sehingga menjadi daya tarik bagi konsumen, ADCP pun berupaya menjalin sejumlah kerja sama strategis dengan sejumlah mitranya.

Salah satunya adalah rencana kerja sama dengan Lotte yang akan menjadi salah satu tenant di komersial area LRT City Jatibening.

Ada pula kerja sama dengan East Japan Railway Trading, Co. Ltd., (EJRT) untuk lebih knowledge sharing berwawasan global seputar Transit Oriented Development (TOD) yang menjadi basis konsep pengembangan hunian oleh perusahaan.

Di samping hal-hal di atas, Indra menilai pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diprediksi akan mencapai 4,4 persen akan menjadi sinyal positif bagi dunia usaha.

Dengan demikian, properti tidak akan kehilangan daya belinya. Belum lagi, dana pihak ketiga yang diprediksi masih akan bertumbuh double digit.

“Masih banyak dana yang belum terealisasi yang bisa disimpan untuk properti, simpanan nasabah tinggi,” imbuhnya. 

Direktur Pengembangan Bisnis ADCP Rozi Sparta menambahkan ADCP memiliki dua kunci utama yakni dekat dengan transportasi publik, khususnya LRT dan mudah diakses alias berlokasi strategis akan menjadi daya tarik yang memikat yang tidak dimiliki oleh pengembang lain.

Transportasi publik teranyar di Indonesia itu diprediksi akan memiliki average traffic 50.000 penumpang per stasiun per hari.

“Kalau kita lihat bukti nyata di Indonesia, KRL dan MRT menjadi penting dalam pengembangan,” kata Rozi. 

Sejak pertama kali beroperasi pada 2018 hingga 2021, ADCP mencatatkan rata-rata pertumbuhan pendapatan sebesar 10 persen, rata-rata pertumbuhan laba bersih sebesar 28,1 persen, dan rata-rata pertumbuhan aset sebesar 33 persen. 

Adapun sepanjang 2021, ADCP berhasil mencatatkan peningkatan marketing sales sebesar 46 persen dari Rp 606,2 miliar tahun 2020.

Tiga proyek yang menjadi penopang utama dengan rata-rata penjualan tertinggi sepanjang 2021 adalah LRT City Jatibening, LRT City Tebet, dan LRT City Cisauk Point.

Bersamaan dengan pertumbuhan marketing sales tersebut, nilai aset perusahaan juga meningkat menjadi Rp 5,95 triliun atau 27,3 persen pada 2021 dari Rp 4,67 triliun tahun 2020.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com