Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KALEIDOSKOP 2021: Merajut Pertumbuhan Ekonomi Melalui KEK Lido hingga Kawasan Industri Hijau

Kompas.com - 31/12/2021, 20:30 WIB
Muhdany Yusuf Laksono,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

KEK yang dikelola PT Berkah Kawasan Manyar Sejahtera (BKMS) ini memiliki jenis usaha utama yakni industri metal (smelter), industri elektronik, industri kimia, industri energi dan logistik.

KEK Gresik diharapkan merealisasikan target investasi sebesar Rp 237,86 triliun hingga 2030 mendatang.

Jika beroperasi penuh, KEK Gresik diproyeksikan akan menyerap tenaga kerja langsung sekitar 191 ribu orang,

Sementara itu, pada 12 Oktober 2021 Presiden Jokowi melaksanakan groundbreaking PT Freeport Indonesia (PTFI) di KEK Gresik.

PTFI merupakan anchor tenant KEK Gresik dengan investasi pembangunan smelter mencapai Rp 42 triliun dengan off takers export maupun domestik, yang akan berkontribusi positif terhadap nilai ekspor lndonesia maupun substitusi impor.

Kapasitas smelter yang dibangun ini nantinya mampu mengolah 1,7 juta ton konsentrat tembaga per tahunnya.

Terdapat pula precious metal refinery (PMR) yang menghasilkan rata-rata 35 ton emas dan dapat menjadi substitusi impor emas yang dilakukan oleh PT Aneka Tambang (Persero) Tbk atau ANTAM.

Kawasan Industri Hijau di Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara

Presiden Jokowi melakukan pembangunan dan pengembangan kawasan industri di Indonesia.

Buktinya Jokowi melakukan groundbreaking Kawasan Industri Hijau di Kalimantan Utara pada 21 Desember 2021.

Kawasan ini diklaim sebagai Kawasan Industri Hijau terbesar di dunia dengan target luasan mencapai 30.000 hektar.

Proyek ini merupakan hasil kerja sama investasi antara Indonesia, China, dan Uni Emirat Arab (UEA).

Dimiliki oleh PT Kalimantan Industrial Park Indonesia (KIPI) dan PT Kawasan Industri Kalimantan Indonesia (KIKI).

Kawasan yang akan memanfaatkan energi baru terbarukan (EBT) ini menelan nilai investasi sebesar 132 miliar dolar AS atau sekitar Rp 1.848 triliun.

Saat konstruksi diperkirakan akan membutuhkan 100.000 tenaga kerja. Sedangkan ketika beroperasi bisa menyerap lebih dari 200.000 tenaga kerja.

Kawasan industri ini akan menggunakan teknologi mutakhir. Karena menghasilkan seperti sodium-ion, lithium-ion, semiconductor, hingga petrochemical.

Hasil tersebut nantinya akan melahirkan turunan yang bisa menjadi tekstil maupun produk-produk lainnya. Seperti halnya green aluminium, solar panel, hingga industrial silikon.

Selain itu, dimanfaatkan pembangunan new energy battery yang dapat mendukung program Pemerintah terkait penurunan emisi karbon pada 2030 melalui penggunaan kendaraan listrik.

Kawasan Industri Hijau yang terletak di wilayah Tanah Kuning ini disebut bakal terlihat manfaatnya 5-10 tahun mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com