Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Keberadaan Ruang Tamu Masih Relevan?

Kompas.com - 05/10/2021, 08:00 WIB
Audrey Aulivia Wiranto,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

Sumber Arch Daily

JAKARTA, KOMPAS.com - Saat ini, arsitektur telah menjadi lebih fleksibel dan individualis mengakomodasi beragamnya kebutuhan gaya hidup masyarakat yang semakin beragam.

Punahnya ruang tamu adalah salah satu ancamannya.

Banyak yang bersikeras perlunya memiliki ruang yang didedikasikan untuk relaksasi dan rekreasi, sementara yang lain mengeklaim itu hanya membuang-buang ruang dan uang.

Jadi apakah kita masih membutuhkan ruang tamu?

Dalam fokus interior ini, kita akan melihat bagaimana ruang keluarga berkembang selama bertahun-tahun, dan bagaimana para arsitek menyesuaikan kembali dan mengintegrasikan konsep “ruang berkumpul” dalam arsitektur hunian kontemporer.

Baca juga: Ruang Tamu Sempit? Pilih Desain Minimalis Berikut Ini

Meskipun ruang tamu dan keluarga berfungsi sebagai tempat berkumpul, banyak negara membedakan antara ruang tamu dan ruang keluarga.

Ruang tamu biasanya diperuntukkan bagi tamu, atau acara-acara khusus dengan pajangan barang-barang tertentu seperti barang antik atau karya seni sebagai dekorasinya.

Sedangkan ruang keluarga menjadi tempat yang lebih santai untuk bercengkerama, dan menghabiskan waktu bersama anggota keluarga.

Seringkali, ruang tamu ditempatkan di pintu masuk, atau di dekat pintu masuk, sementara ruang keluarga lebih dekat dengan kamar tidur dan ruang pribadi lainnya dengan desain dan dekorasi yang lebih kasual dan nyaman.

 

Mengutip Arch Daily, ruang tamu awalnya diperkenalkan pada akhir abad ke-17, ketika Louis XV dari Perancis mendapati gaya hidup pendahulunya di Versaies yang sangat tidak nyaman.

Hal ini, karena mereka hanya memiliki ruang tamu formal dan tidak ada satu ruangan pun yang didedikasikan untuk relaksasi.

Raja yang dikenal sangat tertarik pada furnitur dan dekorasi, itu mengubah beberapa kamar di istana menjadi ruang tamu pribadi, menggabungkan kehidupan formal dan informal.

Baca juga: 5 Warna Ini Bikin Ruang Tamu Monokromatik Jadi Elegan

Tak lama setelah revolusi industri, tepat setelah Perang Dunia Kedua, orang Amerika banyak berinvestasi di ruang keluarga, dengan mewujudkan citra kehidupan keluarga yang santai dengan televisi, sofa, dan hiburan.

Menjadi jelas bahwa ruang keluarga telah menjadi jantung dari sebuah rumah modern. Namun, saat ini, jantung rumah modern telah berubah bentuk menjadi ruang terbuka besar yang menggabungkan dapur dan ruang tamu.

Terlebih generasi milenial yang dianggap telah "membunuh" kebutuhan untuk memiliki ruang tamu karena mereka tidak membutuhkannya lagi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com