Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini 5 Bangunan Rendah Karbon di Dunia

Kompas.com - 22/09/2021, 17:30 WIB
Muhdany Yusuf Laksono,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perubahan iklim tengah memantik perhatian dunia, termasuk Indonesia. Ancamannya kian hari semakin nyata.

Oleh sebab itu, rasanya diperlukan terobosan bangunan rendah karbon agar masyarakat lebih bisa bertahan dalam situasi ini.

Hal itu dilaporkan Jared Green seorang penulis buku berjudul 'Good Energy: Renewable Power and the Design of Everyday Life'.

Melansir Archdaily, Jared Green mengatakan, laporan Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) baru-baru ini menyatakan, pemanasan global 1,5 derajat celsius rasanya tidak dapat dihindari dalam beberapa dekade mendatang.

"Pertanyaannya sekarang adalah apakah dunia dapat mencegah lebih lanjut pemanasan yang lebih merusak sebesar 2 derajat celsius atau, lebih buruk lagi 3 derajat celsius? Mengingat kebijakan saat ini menempatkan kita pada jalur untuk mengalaminya," kata Jared.

Baca juga: Membangun Penjara Berkonsep Green Building, Solusi Manusiawi untuk Para Napi

Sebab secara global, bangunan menyumbang hampir 40 persen dari emisi gas rumah kaca. Sehingga untuk menjaga pemanasan hingga 1,5 derajat celsius, perlu memperbaiki bangunan yang ada menjadi zero karbon.

"Tentu dalam hal penggunaan energinya jauh sebelum tahun 2050 dan membangun semua bangunan baru untuk memenuhi standar net zero yang baru pada tahun 2030," tandasnya.

Saat ini di negara maju, masih jauh dan kurang dari 1 persen bangunan dirancang dan dibangun dengan standar zero karbon. 

Meski kini The State of California dan European Commission telah diamanatkan net zero bangunan. Diharapkan dapat menambah ratusan ribu bangunan baru pada tahun-tahun mendatang.

Namun, masih banyak lagi pemerintah di semua tingkatan yang perlu bergabung dalam upaya tersebut dan meningkatkan komitmennya. Termasuk arsitek, pengembang komersial dan residensial, pembangun rumah, dan produsen produk bangunan.

"Mereka semua harus ikut berbuat lebih banyak untuk membawa kita ke jalan untuk meningkatkan bangunan net zero lebih cepat," kata Jared.

Baca juga: Ketahui Tiga Bahan Bangunan Ramah Lingkungan

Fondasi utama dari transformasi net zero yakni panel fotovoltaik (PV) yang telah erkembang di seluruh atap di seluruh dunia.

"Tapi itu sebenarnya hanyalah salah satu komponen dalam membuat rumah keluarga tunggal, kompleks apartemen, atau komunitas perumahan menjadi nol atau energi positif," ujar dia.

Rumah perlu sepenuhnya mengelektrifikasi, menghilangkan penggunaan batu bara, minyak, dan gas dalam ketel, tungku, dan kompor.

Selain mencemari, hal itu juga berkontribusi terhadap udara dalam ruangan yang tidak sehat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com