JAKARTA, KOMPAS.com - Koridor adalah bentuk lorong atau galeri yang biasanya berukuran sempit dibandingkan dengan panjangnya.
Koridor difungsikan sebagai lorong penghubung ke bagian-bagian dari sebuah gedung. Koridor sering kali dijadikan titik masuk ke ruang-ruang di sepanjang koridor itu.
Meskipun merupakan bagian normal dari banyak bangunan modern, koridor tidak menjadi umum sampai akhir abad ke-17, dan baru pertama kali digunakan secara luas pada abad ke-19.
Sebelum penggunaan koridor sebagai sarana penghubung, orang hanya akan mengalir dari satu ruangan ke ruangan berikutnya.
Secara teori, proliferasi koridor terjadi yaitu karena dorongan kuat terhadap faktor sosial-ekonomi dan sikap moral yang berkembang.
Baca juga: Kenali, Ragam Gaya Arsitektur di Seluruh Dunia (I)
Koridor merupakan sarana untuk memisahkan penghuni suatu bangunan, seperti pelayan dengan yang dilayani, narapidana dari sipir penjara, pekerja dari pengawas, dan sebagainya.
Mereka menciptakan privasi, karena tidak perlu lagi melewati kamar, hanya perlu masuk ke dalamnya.
Koridor juga membantu meningkatkan efisiensi di mana orang dapat bergerak melalui bangunan, sementara juga mengubah ruangan menjadi serangkaian jalan buntu dengan memisahkan pergerakan dari tujuan.
Desain koridor sangat ditentukan oleh fungsi bangunan. Koridor rumah sakit harus cukup lebar untuk memungkinkan arus lalu lintas dua arah, termasuk tempat tidur dan kursi roda.
Koridor hotel harus cukup kuat untuk roda koper, troli, dan sebagainya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.