Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini 5 Bangunan Rendah Karbon di Dunia

Kompas.com - 22/09/2021, 17:30 WIB
Muhdany Yusuf Laksono,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

Apalagi di negara-negara berkembang dengan iklim tropis dan sub-tropis akan menghadapi panas yang semakin berbahaya dalam beberapa dekade mendatang.

Namun, rumah, kompleks apartemen, dan bangunan lainnya dapat dirancang menjadi lebih dingin tanpa meningkatkan penggunaan energi untuk pendingin udara.

Beberapa strategi yang telah terbukti yaitu termasuk beranda dalam dan overhang yang mengurangi jumlah sinar matahari yang menghangatkan ruang interior.

Baca juga: Selain Hemat Energi, Ada Sejumlah Manfaat Konstruksi Prefabrikasi

Kemudian struktur massa termal yang membantu mengeluarkan panas dari ruang interior dan memaksimalkan aliran udara untuk meningkatkan ketergantungan pada angin sepoi-sepoi.

Sementara itu, bangunan bertingkat dapat menggunakan sistem cerobong surya dan saluran tanah yang menggunakan konveksi untuk terus menarik udara dingin dan mengeluarkan udara panas.

"Kawasan perumahan dapat mengarahkan jaringan jalan untuk menangkap angin yang ada. Strategi arsitektural ini meningkatkan aliran udara luar yang mampu meningkatkan kualitas udara," tuturnya.

Menyadur Dezeen, Green dalam bukunya menampilkan 35 proyek bangunan rendah karbon, hemat energi, dan memiliki emisi CO2 lebih rendah dibanding bangunan pada umumnya. Selain itu, telah dirancang dengan baik dan terjangkau.

"Bangunan berenergi rendah yang mengintegrasikan panel fotovoltaik, strategi efisiensi energi, dan semua sistem kelistrikan. Semua itu sangat penting untuk mengalihkan kita dari bahan bakar fosil," jelasnya.

Berikut contoh bangunan rendah energi:

1. Zero Carbon House, Birmingham, Inggris Raya

Arsitek John Christophers mengubah rumahnya sendiri menjadi salah satu rumah paling berkelanjutan di Inggris.

Dia memasukkan konsep kontemporer yang ditutupi dengan panel fotovoltaik dan pemanas air tenaga surya ke sisi rumah pada dua kamar tidur aslinya yang dibangun pada tahun 1840-an.

Baca juga: Trik Sederhana Bikin Rumah Sehat, Hijau, dan Hemat Energi

Kemudian melapisi seluruh struktur dengan membran yang menghentikan udara dan panas keluar, dan memasukkan lantai tanah yang ditarik dari fondasi rumah dicampur dengan tanah liat merah.

Rumah ini sekarang memiliki energi positif dengan menciptakan lebih banyak energi daripada yang digunakannya.

Sehingga telah mengalami pengurangan bersih sebesar 1.300 pon (660 kilogram) CO2 per tahun, dibandingkan perkiraan emisi saat sebelum renovasi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com