Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah Premium Berkonsep Hijau di Wilayah Sub-urban Makin Diminati

Kompas.com - 10/09/2023, 17:50 WIB
Esra Dopita Maret

Penulis

Hal ini akan membuat mobilitas warganya terpusat di dalam kawasan serta berorientasi pada transit sehingga menjaga tubuh dan jiwa tetap sehat karena menjalani keseharian tanpa lelah dan penat. 

Baca juga: 8 Cara Meningkatkan Cahaya Alami di Dalam Rumah, Ruangan Lebih Luas

Gagasan kota baru lahir sebagai upaya mencari solusi atas persoalan perumahan dan permukiman (housing backlog) yang mulai dirasakan secara serius di kota-kota besar sekaligus sebagai upaya mengurangi perkembangan kota yang menyebar secara acak di pinggiran kota-kota besar, seperti Jakarta.

Konsep pengembangan kota baru berdasar pada kenyataan bahwa telah terjadi penurunan kualitas hidup di kota-kota metropolitan akibat keterbatasan lahan untuk perumahan dan infrastruktur kota.

“Kota baru mandiri, seperti Gading Serpong, Bintaro Jaya, BSD City, dan Kota Harapan Indah, diharapkan menampung kebutuhan bermukim yang layak  dalam lingkungan perkotaan yang sehat serta produktif secara berkelanjutan,” imbuh Yoga.

Yoga mengatakan, semakin hijau dan ramah lingkungan suatu perumahan, semain memberikan nilai tambah dan peminatnya diyakini semakin besar. 

Baca juga: Ingin Memasang Skylight di Rumah? Ketahui Hal Ini Terlebih Dahulu

Hanya beberapa perusahaan pengembang yang bisa mengusung konsep hijau dan sehat pada produk propertinya.

Padahal, penerapan konsep ramah lingkungan tidak harus menghabiskan banyak biaya dan dapat diterapkan semua lapisan pengembang dengan menciptakan rumah yang sehat, seperti merancang dengan banyak bukaan, menata saluran drainase, dan mengelola lingkungan dengan mengurangi penggunaan plastik.

“Banyak pengembang mulai sadar dan tertarik mengembangkan proyek residensial yang mengedepankan unsur kesehatan melalui penerapan aksen-aksen hijau pada konsep rumahnya,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com