“Batu apa saja bisa digunakan asalkan dicuci bersih dan bebas dari penyakit atau hama yang bisa berpindah ke tanaman,” sebut Rose.
"Batu yang lebih besar dapat disemprot di taman sementara yang lebih kecil dapat dicuci di ember atau wastafel dengan sabun cuci piring yang dapat terurai secara hayati," imbuhnya.
Jika lalat terus-menerus hinggap pada tanaman hias dalam pot, Rose merekomendasikan untuk menggunakan bebatuan sebagai cara mengusir lalat.
Baca juga: Seberapa Banyak Cahaya Matahari yang Dibutuhkan Tanaman Hias Indoor?
"Taburkan tanah dengan campuran pasir halus dan batu hias untuk mencegah agas jamur (yang menyerupai lalat buah kecil) bertelur di tanah," saran Rose.
"Pada tanaman pot luar ruangan, batu dapat digunakan sebagai mulsa penarik panas di bagian atas tanah, jadi gunakan dengan tanaman yang menyukai panas (seperti kaktus dan sukulen)," sebutnya.
Palmer juga merekomendasikan memasukkan hydralecca atau kerikil tanah liat di dasar pot tanaman. Isi sekitar seperlima dari dasar ke atas.
"Penghalang kerikil menghentikan penguapan air dari tanah. Ini adalah cara yang bagus untuk menyerap kelebihan air dalam pot, tetapi juga untuk melepaskan air saat pot mengering," ungkap Palmer.
Baca juga: 4 Pilihan Tanaman Hias yang Cocok untuk Dirawat oleh Pemula
Menurut dia, ini juga merupakan cara alami untuk membantu konsumsi air pada tanaman.
Jessica Walliser, seorang ahli hortikultura dan penulis Container Gardening Complete menjelaskan, meletakkan bebatuan atau kerikil di bagian bawah pot tanaman dapat membatasi drainase, jadi berhati-hatilah dengan penempatannya.