Ide penggunaan es batu berasal dari anggrek ngengat (Phalaenopsis). Adapun media tanam untuk bunga anggrek adalah tanah yang tidak menahan air (free draining).
Jenis tanah ini sebagian besar terbuat dari kulit kayu yang kasar. Jadi, air hanya akan mengalir melaluinya dan keluar dari lubang drainase.
Menyiram anggrek di bawah keran hanya akan membuat air terus mengalir ke dasar pot dan keluar sebelum sempat diserap oleh tanaman.
Sementara itu, es batu yang mencair secara perlahan dapat memastikan pasokan air yang konstan ke akar tanaman hingga mereka meleleh sepenuhnya.
Jika terpaksa menitipkan tanaman ke orang yang kurang berpengalaman, instruksikan mereka untuk menyediakan sejumlah es batu di sekitar tanaman.
Baca juga: 3 Tanaman Bunga Pengusir Nyamuk yang Bisa Ditanam di Halaman Rumah
Ini merupakan cara yang efektif untuk memastikan tanaman tidak disiram oleh terlalu banyak air, dan mereka harus tetap bertahan hingga kamu kembali ke rumah.
Tanamanmu mungkin bisa mengatasi air dingin yang diserap oleh tanah, tetapi tidak jika es batu menekan langsung ke batang atau akar yang terlihat. Jika melakukannya, tanaman berisiko mengalami beberapa kerusakan akibat pembekuan.
Baca juga: 9 Tanaman Sayuran yang Bisa Ditanam di Air
Apabila memiliki tanaman yang sesntifi terhadap dingin, seperti tanaman tropis yang menyukai kondisi yang nyaman, sebaiknya kamu tidak menyiramnya dengan es batu.
Hal ini lantaran es batu akan menurunkan suhu, dan bahkan dapat membuat tanaman kaget karena terpapar suhu es yang ekstrem.