Sayangnya, gejala pertama seringkali adalah kematian mendadak pada kucing. Gejala lain yang mungkin timbul diantaranya, kesulitan bernapas, intoleransi olahraga, atau pembekuan darah yang masuk ke kaki.
Kardiomiopati sering tidak dapat dideteksi selama pemeriksaan fisik rutin. Dokter hewan mendengarkan hati kucing selama pemeriksaan, tetapi hati kucing dengan penyakit sering terdengar normal. Kucing juga tak menunjukkan gejala berarti.
Cara paling akurat untuk mendiagnosis kondisi ini adalah dengan pencitraan diagnostik. Ultrasound jantung (ekokardiogram) adalah standar emas.
Sinar-X dada kadang-kadang akan menunjukkan jantung yang membesar (walaupun, sekali lagi, jantung beberapa kucing dengan kardiomiopati akan terlihat normal pada sinar-X).
Ada tes darah untuk menilai ada tidaknya penyakit jantung, tetapi masih kontroversial dan belum umum digunakan.
Namun jangan takut, kardiomiopati tidak jarang terjadi pada kucing, tetapi juga tidak merajalela.
Baca juga: Kucing Tampak Sedih? Beberapa Hal Ini Bisa Menjadi Penyebabnya
Kebanyakan kucing tidak pernah mengembangkannya, dan kebanyakan pemilik mungkin harus mengkhawatirkan hal lain yang bisa saja mengganggu kesehatan kucing.
Namun, ekokardiografi atau pengujian lain harus dilakukan pada kucing berisiko tinggi, seperti kucing yang memiliki riwayat keluarga kardiomiopati.
Jika kamu merasa khawatir, bicarakan dengan dokter hewan. Dokter dapat mendiskusikan risiko kucing dan menentukan apakah diagnosa harus dilakukan.
Akhirnya, ketahuilah bahwa meskipun kardiomiopati adalah penyebab paling umum kematian mendadak pada kucing, tapi bukan satu-satunya.
Penyebab lain yang mungkin termasuk trauma, paparan racun, obstruksi saluran kemih, dan asma kucing.
Untuk itu mulai sekarang, kamu harus lebih memperhatikan kucingmu. Mereka memang sangat pintar menyembunyikan rasa sakit yang sedang dirasakan.
Namun adanya perubahan perilaku biasanya bisa menjadi patokan bahwa ada yang tidak beres pada tubuh kucing dan segera bawa kucing ke dokter hewan terdekat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.