Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Syok Transplantasi: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasi pada Tanaman

Kompas.com - 21/09/2021, 17:15 WIB
Aniza Pratiwi,
Esra Dopita Maret

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tanaman terkadang perlu dipindahkan ke lokasi baru untuk mendapatkan kebutuhan sinar matahari yang lebih baik seperti di ambang jendela atau lanskap yang berbeda.

Namun, seperti dilansir dari Home Guides SF gate, Selasa (21/9/2021), memindahkan tanaman bisa membuat kondisi tanaman menjadi buruk, salah satunya mengalami syok transplantasi, bahkan tanaman mati. 

Lantas, apa itu syok transplantasi, penyebab syok transplantasi, dan gejala syok transplantasi, dan cara mengatasinya? Nah, berikut ini penjelasan lengkapnya. 

Baca juga: 4 Langkah Perawatan Tanaman Hias Indoor agar Tidak Cepat Layu 

Mengenal syok transplantasi

Setelah dipindahkan ke area berbeda, tanaman yang mengalami pertumbuhan buruk seperti kurangnya kekuatan mengalami kesulitan atau gagal tumbuh di lokasi baru karena mengalami syok transplantasi.

Kondisi ini dapat dialami semua jenis tanaman, termasuk bibit taman, tanaman herbal, pohon, dan semak belukar.

Bahkan tanaman pot yang hanya dipindahkan dari satu lokasi ke lokasi lain dapat mengalami kehilangan kekuatan dan gejala syok transplantasi

Baca juga: 4 Cara Merawat Tanaman Hias Saat Cuaca Panas 

Penyebab syok transplantasi 

Tanpa sistem akar yang baik, tanaman bisa mudah stres dengan perubahan kecil seperti cahaya, kelembapan, suhu, dan air. Stres dengan air adalah salah satu penyebab terbesar kematian tanaman di lokasi baru.

Tanaman yang dipindahkan ke lokasi dengan tanah yang lembek atau drainase buruk akan mengalami kesulitan seperti sistem akar mungkin tenggelam dan kekurangan oksigen. 

Baca juga: 5 Tanaman Pembasmi Nyamuk

Faktor lain yang menyebabkan pertumbuhan buruk, di antaranya cahaya yang tidak tepat, paparan unsur-unsur seperti angin kencang, dan cedera pada sistem akar tanaman selama transplantasi.

Sementara itu, tanaman dalam pot tidak dapat tumbuh dengan baik saat dipindahkan ke wadah baru yang terlalu kecil untuk menampung sistem akar.

Akibatnya, membuat tanaman lebih rentan terhadap invasi hama dan penyakit, yang akhirnya menghambat pertumbuhan tanaman. 

Baca juga: Letakkan di Dalam Rumah, 4 Tanaman Ini Penghasil Oksigen di Malam Hari 

Gejala syok transplantasi 

Sebelum tanaman yang baru dipindahkan mati karena syok transplantasi, tanaman akan menunjukkan sejumlah gejala syok transplantasi.

Gejala syok transplantasi pertama dapat dilihat di antara urat dan tepi daun tanaman. Warna daun tanaman mulai memudar dari hijau menjadi kuning dan akhirnya cokelat, lalu menyebar ke seluruh permukaan daun saat tanaman kehilangan kekuatan.

Selanjutnya, daun tanaman mulai layu, mengering, dan rontok. Jika dibiarkan berkembang, defoliasi menyebabkan batang dan akar mati. Pertumbuhan baru menjadi terhambat dan akhirnya berhenti dan tanaman menjadi mati. 

Baca juga: 5 Tanaman Pembasmi Nyamuk 

Mengatasi syok transplantasi pada tanaman

Terkadang memindahkan tanaman tidak dapat dihindari, tetapi ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk memastikan bahwa tanaman tidak mengalami syok transplantasi  dan stres di lokasi baru.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com