JAKARTA, KOMPAS.com - Saat memikirkan bunga matahari, hal pertama yang langsung terlintas adalah bunga dengan kelopak besar berwarna kuning cerah mirip seperti matahari.
Namun, sebenarnya, bunga bernama ilmiah Helianthus annuus ini tidak hanya berwarna kuning, beberapa varietas ada yang berwarna oranye, merah, ungun, bahkan hitam.
Baca juga: Selain Kuning, Bunga Matahari Ada yang Cokelat, Ini Cara Merawatnya
Selain itu, tidak semua bunga matahari berukuran besar dan tumbuh tinggi mencapai tiga meter. Sebagian varietas berukuran kecil dan hanya tumbuh setinggi satu kaki atau 30 sentimeter.
Bunga yang menjadi salah satu bunga populer dan favorit di dunia ini, masih menyimpan sejumlah fakta menarik lainnya yang mungkin belum diketahui banyak orang.
Melansir dari laman Better Homes and Gardens, Senin (9/8/2021), berikut lima fakta menarik bunga matahari.
Baca juga: Bisakah Menanam Bunga Matahari di Dalam Pot? Ini Penjelasannya
Mereka mulai membiakkan tanaman ini untuk menghasilkan satu kepala bunga besar. Pada 1500-an, penjelajah Spanyol membawa bunga matahari ke Eropa dan segera menjadi populer karena keindahan serta kegunaan yang dimilikinya.
Pada abad ke-19, Rusia sendiri menanam dua juta hektare bunga matahari setiap tahun dan masih menjadi salah satu negara teratas dalam hal produksi bunga matahari komersial.
Baca juga: Cara Menanam dan Merawat Bunga Matahari di Media Pot
Selanjutnya, fakta menarik bunga matahari adalah memiliki biji yang kaya gizi dan bisa dikonsumsi layaknya kacang, berbeda dengan bunga lainnya.
Biji bunga matahari kaya protein, kalium, magnesium, kalsium, zat besi, dan vitamin E. Selain itu, biji bunga matahari memiliki rasa cukup enak dan kerap menjadi salah satu camilan favorit atau camilan alternatif untuk mereka yang alergi kacang.
Biji bunga matahari juga bisa dimanfaatkan untuk topping tambahan roti dan makanan panggang lainnya atau dapat ditaburkan di atas salad. Jadi, jika mencari camilan sehat, biji bunga matahari bisa menjadi pilihan.
Baca juga: Cara Mudah Menanam dan Merawat Bunga Matahari
Penampilannya yang cerah juga layaknya matahari membuatnya memperoleh nama tersebut. Bunga matahari membutuhkan setidaknya enam sampai delapan jam sinar matahari dalam sehari.
Ditambah, kelopak bunga juga menampilkan perilaku unik yang disebut heliotropisme, yakni secara bertahap kelopak bunga matahari bergerak mengikuti posisi matahari di langit saat bergerak sepanjang hari dari timur ke barat.
Setelah kuncup terbuka menjadi bunga, batangnya menjadi kaku dan tetap di tempatnya dengan bunga menghadap ke timur sepanjang hari. Ini menjadi fakta menarik bunga matahari bahwa membutuhkan sinar matahari untuk tumbuh.
Baca juga: Cara Mudah Menanam Bunga Matahari di Rumah