Selain itu, rumah yang terlalu lembab juga akan mendorong jamur tumbuh subur dan berkembang biak di dalam ruangan. Jamur yang ada di dalam ruangan, membuat rumah menjadi tidak sehat.
Saat kamu menyemprotkan pembersih di sekitar rumah, itu mengendap di semua jenis permukaan. Ditambah lagi, saat menyemprotkannya, kamu bisa saja menghirupnya.
Baca juga: 8 Produk Pembersih yang Sering Salah dalam Penggunaannya
Bahan kimia rumah tangga biasa seperti, produk mandi, sabun cuci piring, pemutih, dapat merusak saluran udara dan paru-paru.
Investigasi Kelompok Kerja Lingkungan terhadap lebih dari 2.000 bahan pembersih di pasar Amerika mengungkapkan bahwa banyak zat di dalamnya terkait dengan masalah kesehatan yang serius seperti asma, alergi, dan bahkan kanker.
Hal ini tentu tidak jauh berbeda dengan produk pembersih rumah tangga yang ada di Indonesia. Untuk itu kita perlu selektif untuk memilih pembersih rumah.
Menyedot debu seminggu sekali dan menyeka meja hanya akan membersihkan debu yang tampak. Padahal, debu yang menumpuk setiap hari bisa saja masuk ke pernapasan dan memenaruhi kesehatannya.
Baca juga: 7 Trik Membuat Rumah Bebas Debu
Untuk itu, gunakan kain lembab untuk mengumpulkan debu dibandingkan menggunakan kemoceng (atau kain kering). Menurut American College of Allergy, Asthma, and Immunology, kain kering dan kemoceng hanya akan menyebarkan debu di sekitar dan memicu alergi.
Juga, pastikan untuk membersihkan debu dari area yang tinggi ke yang rendah.
Talang bocor adalah penyebab lain penumpukan kelembabaan, memungkinkan kelebihan air masuk ke dinding, ruang bawah tanah, atau ruang merangkak. Jika talang tidak tertutup, kamu sebaiknya membersihkannya secara teratur.