JAKARTA, KOMPAS.com — Kita tentu mendambakan rumah yang sehat untuk ditinggali. Namun kebiasaan dan lingkungan seringkali membuat rumah tidak sehat.
Bahkan, karena terbiasa kita seringkali tak sadar bahwa rumah yang kita tinggali sebenarnya masuk dalam kategori rumah tidak sehat.
Berikut adalah sepuluh tanda rumah tidak sehat seperti dilansir dari Family Handyman, Rabu (7/4/2021).
Baca juga: 4 Hal yang Membuat Ruang Tamu Terlihat Berantakan, Apa Saja?
Meskipun kelembaban di rumah adalah hal yang normal karena aktivitas yang kit alakukan seperti, mandi, memasak, dan bahkan bernapas, bukan kelembaban yang berlebihan, menurut expertmoldtest.com.
Jamur menyukai lingkungan yang lembab, dan jika ada kelembapan yang berlebihan di rumah, ia pasti akan tumbuh, terutama di sudut dan langit-langit. CDC memperingatkan bahwa jamur dapat menyebabkan hidung tersumbat, iritasi tenggorokan, batuk atau mengi, iritasi mata, atau, dalam beberapa kasus, iritasi kulit.
Ventilasi mungkin tidak sesuai dengan pandangan Anda seperti piring kotor, tetapi bukan berarti tidak perlu dibersihkan juga. Ventilasi menyimpan banyak debu dari udara, dan saat Anda menyalakan pemanas atau AC, semua partikel debu tersebut didistribusikan kembali ke seluruh rumah Anda.
Anda dapat melepas penutup ventilasi dan membersihkan kotoran yang dapat dijangkau, tetapi Anda sebaiknya meminta bantuan tenaga profesional untuk membersihkan saluran Anda secara menyeluruh.
Baca juga: 4 Cara agar Kamar Tidur Tidak Mudah Berantakan
Para profesional menggunakan agitator udara dan udara bertekanan untuk membersihkan debu yang sulit dijangkau.
Apakah kamu membiarkan jendela tetap terbuka atau menggunakan exhaust fan saat mandi? Ini harus dilakukan karena kelembaban berlebih yang berasal dari kamar mani bisa menyebabkan cat dan wallpaper terlepas.
Selain itu, rumah yang terlalu lembab juga akan mendorong jamur tumbuh subur dan berkembang biak di dalam ruangan. Jamur yang ada di dalam ruangan, membuat rumah menjadi tidak sehat.
Saat kamu menyemprotkan pembersih di sekitar rumah, itu mengendap di semua jenis permukaan. Ditambah lagi, saat menyemprotkannya, kamu bisa saja menghirupnya.
Baca juga: 8 Produk Pembersih yang Sering Salah dalam Penggunaannya
Bahan kimia rumah tangga biasa seperti, produk mandi, sabun cuci piring, pemutih, dapat merusak saluran udara dan paru-paru.
Investigasi Kelompok Kerja Lingkungan terhadap lebih dari 2.000 bahan pembersih di pasar Amerika mengungkapkan bahwa banyak zat di dalamnya terkait dengan masalah kesehatan yang serius seperti asma, alergi, dan bahkan kanker.
Hal ini tentu tidak jauh berbeda dengan produk pembersih rumah tangga yang ada di Indonesia. Untuk itu kita perlu selektif untuk memilih pembersih rumah.
Menyedot debu seminggu sekali dan menyeka meja hanya akan membersihkan debu yang tampak. Padahal, debu yang menumpuk setiap hari bisa saja masuk ke pernapasan dan memenaruhi kesehatannya.
Baca juga: 7 Trik Membuat Rumah Bebas Debu
Untuk itu, gunakan kain lembab untuk mengumpulkan debu dibandingkan menggunakan kemoceng (atau kain kering). Menurut American College of Allergy, Asthma, and Immunology, kain kering dan kemoceng hanya akan menyebarkan debu di sekitar dan memicu alergi.
Juga, pastikan untuk membersihkan debu dari area yang tinggi ke yang rendah.
Talang bocor adalah penyebab lain penumpukan kelembabaan, memungkinkan kelebihan air masuk ke dinding, ruang bawah tanah, atau ruang merangkak. Jika talang tidak tertutup, kamu sebaiknya membersihkannya secara teratur.
Meskipun kamu sudah membersihkan dan menyeka debu, ada baiknya kamu juga membersihkan lemari laci, meja, dan furnitur lainnya untuk membersihkan secara menyeluruh. Tarik tempat tidur menjauh dari dinding, dan bersihkan sela-sela serta kolong tempat tidur.
Baca juga: 8 Cara Membersihkan Rumah yang Salah, Justru Bikin Kotor
Selain itu, ingatlah untuk mencuci seprai secara teratur setiap satu hingga dua minggu dan pastikan kamu memilih bahan seprai yang berkualitas.
Memakai alas kaki di dalam rumah yang berasal dari sekitar rumah tentu akan membuat rumah menjadi kotor.
Karena walau tampaknya bersih, sekitar rumah bisa saja membuat alas kaki terkontaminasi debu dan kotoran yang akan kamu masukkan ke dalam rumah.
Peneliti dari University of Arizona menemukan bahwa alas kaki dapat membawa lebih dari 400.000 bakteri per alas kaki, termasuk E. coli, strain yang diketahui menyebabkan gangguan pencernaan yang parah.
Baca juga: 9 Hal yang Membuat Rumah Tampak Kotor dan Berantakan Terus
Terlalu banyak garam dan pernak-pernik akan menjadi tempat menumpuknya debu. Ini akan menyebabkan buruknya kualitas udara dalam rumah. Kamu bisa saja memiliki banyak barang dan pernak-pernik, asalkan rajin membersihkan dan menyedot debunya.
Hewan peliharaan memang tampak manja, penuh kasih, dan bahkan membantumu untuk cepat tidur, hanya dengan mengelusnya.
Tetapi jika kamu berjalan-jalan dengan anjing atau kucing di sekitar lingkungan, kaki kaki mereka bisa saja membawa banyak kotoran, kuman, dan bahkan serangga (pikirkan kutu) ke tempat tidur.
Tidak hanya itu, bulu hewan peliharaan juga memerangkap alergen, yang berarti akan membuat ruang tidurmu juga akan terkena alergen tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.