Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/02/2021, 16:48 WIB
Aniza Pratiwi,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kegiatan mencuci pakaian tak sekadar memasukkan pakaian ke dalam mesin cuci saja, namun ada beberapa hal yang harus dilakukan dan diperhatikan dengan baik.

Misalnya pengukuran penggunaan deterjen serta pembersihan mesin cuci untuk menjaga kain dan mesin cuci dalam keadaan bersih.

Dilansir dari Better Homes & Gardens, Sabtu (27/2/2021), jika hal tersebut tidak diperhatikan, akan merusak pakaian yang akan dicuci, dan berikut beberapa kesalahan yang membuat pakaian cepat rusak. 

Baca juga: Ini Alasan Harus Mencuci Sarung Bantal Secara Teratur

Terlalu Banyak Deterjen

Jika Anda berpikir jika menggunakan deterjen dengan jumlah banyak dapat membuat pakaian lebih menjadi bersih, hal tersebut adalah kesalahan.

Sebab, menambahkan terlalu banyak deterjen terlalu banyak akan menghasilkan bua ekstra yang tidak sepenuhnya bisa dibilas dan akan meninggalkan residu lengket yang menarik lebih banyak kotoran, debu, dan bakteri.

Jadi, perhatikan garis iian saat Anda mengukur deterjen ke dalam cangkir dan gunakan hanya jumlah yang disarankan.

Tidak Mensortir Cucian

Sebelum mencuci pakaian, sebaiknya menyortir pakaian berdasarkan bahannya. Pisahkan pakaian yang lebih berat seperti jeans dan sweater dari pakaian yang ringan seperti blus dan kemeja, hal ini dilakukan untuk mencegah abrasi dan kerusakan pada kain yang lebih halus.

Baca juga: 6 Manfaat Baking Soda untuk Mencuci Pakaian

Selalu cuci handuk, seprai, dan barang besar lainnya terpisah dari pakaian. Mengelompokkan barang berdasarkan kain juga membantu cucian Anda kering secara merata, karena pakaian yang berat membutuhkan waktu lebih lama untuk mengering.

Untuk menghindari munculnya bulu halus sweater di celana panjang Anda, Anda juga dapat menyortir cucian berdasarkan item.

Tidak Membuka Ritsleting

Ritsleting memiliki gigi bergerigi yang dapat membuat kain lain tersangkut di mesin cuci. Untuk mencegah kerusakan pada pakaian lain, luangkan waktu untuk membuka ritsleting semua ritsleting sebelum dicuci.

Anda juga harus memasang jepitan pada bra dan barang lainnya untuk menghindari sobekan.

 

Tidak Membuka Kancing Kemeja

Tidak seperti barang berritsleting, kemeja berkancing harus dibiarkan terbuka saat dicuci. Ini membantu mencegah robekan pada lubang kancing dan melindungi benang kancing agar tidak tertarik dan kendor saat mencuci. 

Selain itu, jangan lupa juga untuk membuka kancing di lengan atau kerah kemeja.

Menutup Pintu Mesin Cuci Bukaan Depan

Mesin cuci bukaan depan terkenal karena menjebak kelembapan dan bakteri di sekitar pintu, yang dapat menyebabkan jamur dan bau tidak sedap.

Agar mesin cuci Anda bebas dari bakteri dan bau, biarkan pintu terbuka setelah setiap siklus pencucian agar area tersebut mengering. Anda dapat menutupnya kembali setelah beberapa jam, atau jika paking karet dan drum mesin cuci sudah benar-benar kering.

Baca juga: 4 Kesalahan yang Sering Dilakukan Saat Mencuci Seprai

Tidak Membersihkan Serat Pengering

Penumpukan serat di pengering Anda dapat menimbulkan bahaya kebakaran yang serius. Setelah setiap cucian dimuat, lepaskan layar serat atau filter dan gunakan sikat untuk membersihkan serat sebanyak mungkin.

Penting juga untuk membersihkan rongga yang menahan filter serat secara teratur. Area ini dapat menampung serat tambahan yang menghalangi aliran udara dan pengering tidak akan bekerja efesien.

Tidak Membersihkan Mesin Cuci Secara Teratur

Kotoran dari cucian kotor, residu deterjen, endapan air keras, dan jamur atau jamur dapat menumpuk di dalam mesin cuci seiring waktu.

Untuk membersihkan mesin cuci, gunakan siklus membersihkan sendiri atau jalankan siklus air panas kosong dengan cuka sebagai ganti deterjen. Pastikan untuk menggosok di sekitar tutup dan paking karet, yang dapat menampung kelembapan dan bakteri serta menyebabkan cucian berbau apek.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com