Pada awal bulan ini, para pengamat pun telah memprediksi bahwa dorongan Palestina untuk menjadi anggota tidak mungkin mencapai Majelis Umum karena Amerika Serikat, sekutu terdekat Israel, dapat menggunakan hak veto Dewan Keamanan untuk menggagalkan rekomendasi tersebut.
Liga Negara-negara Arab, Organisasi Konferensi Islam, dan Gerakan Non-Blok kala itu padahal juga telah mengirimkan surat kepada Guterres.
Mereka memberikan dukungan terhadap upaya Palestina untuk bisa menjadi negara anggota penuh PBB.
"Kami ingin menyampaikan kepada Anda bahwa, pada tanggal ini, 140 negara anggota telah mengakui negara Palestina," kata surat bersama itu, yang menyertakan daftar negara-negara tersebut.
Terlepas dari veto AS, Duta Besar Amar Bendjama dari Aljazair, yang memperkenalkan rancangan tersebut, mengaku melihat adanya dukungan yang besar terhadap pengakuan Negara Palestina.
"Dukungan luar biasa dari resolusi tersebut mengirimkan pesan yang sangat jelas bahwa Palestina layak menjadi negara anggota penuh dan bahwa para pendukungnya akan kembali dengan lebih kuat dan lebih vokal," ucapnya pada Kamis.
Diketahui, rancangan resolusi soal keanggotaan penuh Palestina di PBB tersebut mendapat 12 suara setuju, dua abstain, yakni dari Inggris dan Swiss, dan satu menolak.
Baca juga: Demonstran Pro-Palestina Blokade Jembatan dan Jalanan di AS
Indonesia termasuk negara yang mendukung keanggotaan penuh Palestina di PBB.
Baru-baru ini, saat bertemu dengan menteri Luar Negeri China di Jakarta pada Kamis, Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengatakan, Indonesia dan China sepakat adanya gencatan senjata di Gaza, Palestina.
Di samping itu, kedua negara kompak mendukung Palestina menjadi anggota penuh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
"Kita juga memiliki pandangan yang sama mengenai pentingnya gencatan senjata di Gaza dan penyelesaian masalah Palestina secara adil melalui two state solution. Indonesia akan mendukung keanggotaan penuh Palestina di PBB," kata Retno usai pertemuan, dikutip dari Kompas.com.
Sementara di masa lalu, Indonesia juga telah berulangkali menyatakan dukungan agar Palestina bisa jadi anggota penuh PBB.
Dalam Pertemuan Komite Palestina GNB di Kampala, Uganda, pada 17 Januari lalu, Indonesia bahkan Indonesia bahkan dengan tegas mendesak negara-negara anggota Gerakan Non-Blok (GNB) untuk upayakan Palestina menjadi anggota penuh PBB.
"Palestina berhak untuk setara dengan negara lain, terutama dalam memperjuangkan kepentingannya. Sejalan dengan komitmen GNB untuk memperjuangkan kemerdekaan Palestina, GNB wajib mendukung Palestina menjadi anggota PBB," ungkap Dubes Mohamad Hery Saripudin kala itu.
Baca juga: Di Mata Rakyat Palestina, Iran adalah Pahlawan
Mohamas Hery merupakan Dubes LBBP RI untuk Kenya merangkap Uganda, sekaligus menjadi Ketua Delegasi Indonesia pada Pertemuan Tingkat Menteri dan Pertemuan Komite Palestina GNB.
Pertemuan tersebut dihadiri negara-negara anggota Komite Palestina GNB, di antaranya Indonesia, Afrika Selatan, India, Iran, Kuba, Malaysia, dan Zimbabwe. Pertemuan dipimpin oleh Menlu Uganda, Odongo Jeje Abubakhar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.