Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Permainan Bola Voli Berasal dari Negara Apa?

Kompas.com - 29/02/2024, 10:30 WIB
Iman Fadhilah,
Irawan Sapto Adhi

Tim Redaksi

Olahraga ini semakin populer di berbagai sekolah, lapangan, dan tentara. Hingga pada 1916, peraturan dari William diadopsi oleh NCAA dan YMCA untuk diimplementasikan di berbagai pertandingan voli.

Lalu pada 1922, turnamen nasional YMCA untuk bola voli pertama kali diadakan. Ada total 27 tim dari 11 negara bagian yang mengikuti turnamen tersebut.

Karena semakin populer di negara Amerika, terbentuklah The United States Volleyball Association (USVBA) di tahun 1928.

Permainan bola voli sangat populer di dunia berkat Perang Dunia I, yang mana tentara Amerika memperkenalkan permainan ini ke negara-negara Eropa.

Hingga pada tahun 1947, The Federation International de Volleyball (FIVB) terbentuk di Paris, Perancis dan berpindah ke Lausanne, Swiss di tahun 1984.

Kompetisi internasional untuk bola voli pertama kali diadakan pada tahun 1913 di Manila, Filipina.

Baca juga: Permainan Bola Basket Berasal dari Negara Mana?

Dari situlah permainan bola voli mulai diperkenalkan kepada negara-negara Asia lainnya, tepatnya saat masa Perang Dunia II.

FIVB sebagai organisasi yang menaungi kompetisi bola voli dunia berperan sebagai pengawas dan standarisasi peraturan bola voli.

Pada akhirnya, karena semakin banyak yang memainkan bola voli, permainan ini dijadikan cabang olahraga pada Olimpiade Tokyo 1964.

Pada 2019, FIVB telah mempunyai 222 anggota federasi yang terdiri dari negara di berbagai benua.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com