Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan PM Italia Berlusconi Mengaku Bertukar "Surat Manis" dengan Putin

Kompas.com - 19/10/2022, 21:30 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

ROMA, KOMPAS.com - Mantan Perdana Menteri Italia Silvio Berlusconi mengatakan pada Selasa (18/10/2022) bahwa dia kembali berhubungan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Dilansir Reuters, dia baru-baru ini bertukar "surat manis" dengannya, menurut audio yang dirilis oleh kantor berita Italia.

Berlusconi, 86 tahun, sering membual tentang persahabatannya dengan Putin sampai invasi Rusia ke Ukraina, dan menciptakan badai bulan lalu ketika dia mengatakan Putin telah didorong ke dalam perang dan ingin menempatkan "orang-orang yang layak" bertanggung jawab atas Kyiv.

Baca juga: Usai Mundur dari Pilpres Italia, Silvio Berlusconi Masuk Rumah Sakit Lagi

"Saya telah kembali berhubungan sedikit dengan Putin, cukup banyak, dalam arti bahwa untuk ulang tahun saya dia mengirimi saya 20 botol vodka dan surat yang sangat manis," kata Berlusconi kepada anggota parlemen majelis rendahnya menurut audio yang dikeluarkan LaPresse.

"Saya menjawabnya dengan beberapa botol Lambrusco (anggur) dan surat yang sama manisnya," kata Berlusconi, yang berulang tahun pada 29 September.

Dia menambahkan bahwa dia sangat khawatir tentang situasi di Ukraina tetapi tidak dapat memberikan pendapatnya yang sebenarnya karena "jika itu masuk ke media akan ada bencana."

Komentar itu muncul saat Berlusconi merundingkan posisi kabinet dalam pemerintahan baru menyusul pemilihan 25 September di Italia yang membawa kemenangan bagi aliansi kanan yang dipimpin oleh Giorgia Meloni, yang diperkirakan akan ditunjuk sebagai perdana menteri minggu depan.

Baca juga: Jelang Pilpres Italia 24 Januari, Bisakah Silvio Berlusconi Jadi Presiden?

Seorang juru bicara partai membantah Berlusconi kembali berhubungan dengan Putin, mengatakan dia telah mengatakan kepada anggota parlemennya "sebuah cerita lama yang mengacu pada sebuah episode bertahun-tahun yang lalu."

Forza Italia kemudian mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa posisi Berlusconi dan partai dalam perang itu "sejalan dengan posisi Eropa dan Amerika Serikat," dan "tidak ada ruang untuk ambiguitas dan tidak pernah ada."

Hubungan antara koalisi kanan Italia dan Rusia sedang diawasi dengan ketat. Matteo Salvini, pemimpin Liga anti-imigran, sering memuji Putin dan biasa mengenakan kaus bergambar wajah pemimpin Rusia itu.

Pada hari Selasa, ketua majelis rendah yang baru terpilih Lorenzo Fontana, seorang politisi Liga, memperingatkan dalam sebuah wawancara di televisi pemerintah tentang konsekuensi sanksi terhadap Rusia.

Baca juga: Jelang Pilpres Italia, Silvio Berlusconi Diiklankan 1 Halaman Penuh di Korannya Sendiri

"Mereka bisa menjadi bumerang dan kami akan menemukan diri kami dalam kesulitan besar," katanya pada acara bincang-bincang Porta a Porta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com