Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekjen PBB: Perut Kosong Memicu Kerusuhan, Pengaruhi Perdamaian Global

Kompas.com - 14/02/2024, 16:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

BRUSSELS, KOMPAS.com - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperingatkan Selasa (13/2/2024) bahwa kekacauan iklim dan krisis pangan meningkatkan ancaman terhadap perdamaian global.

Mereka mengatakan pada pertemuan tingkat tinggi PBB bahwa bencana iklim mengancam produksi pangan dan menyebut bahwa perut kosong memicu kerusuhan.

Sekretaris Jenderal Antonio Guterres mendesak Dewan Keamanan PBB untuk mengatasi dampak kekurangan pangan dan kenaikan suhu terhadap perdamaian dan keamanan internasional.

Baca juga: Kepala Badan PBB untuk Palestina Tak Berniat Mundur

Ini jadi sebuah pandangan yang digaungkan oleh banyak negara, tetapi tidak oleh Rusia.

"Iklim dan konflik adalah dua pendorong utama krisis pangan global," kata Sekretaris Jenderal PBB, dilansir dari Reuters.

"Ketika perang berkecamuk, kelaparan merajalela, baik karena pengungsian penduduk, perusakan pertanian, kerusakan infrastruktur, atau kebijakan penyangkalan yang disengaja," tambahnya.

"Sementara itu, kekacauan iklim merusak produksi pangan di seluruh dunia," katanya.

Guterres mengatakan bahwa dunia penuh dengan contoh-contoh hubungan yang menghancurkan antara kelaparan dan konflik.

Anak-anak Palestina menunggu untuk menerima makanan yang dimasak oleh dapur umum di tengah kekurangan pasokan makanan, saat konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islamis Palestina Hamas terus berlanjut, di Rafah, di Jalur Gaza selatan, Februari lalu.

Di Gaza yang dilanda perang, katanya, tidak ada yang punya cukup makanan dan wilayah kecil itu menyumbang 80 persen dari 700.000 orang yang paling kelaparan di dunia.

Baca juga: Iran Tuntut Israel Dikeluarkan dari PBB

Setelah lebih dari satu dekade perang di Suriah, katanya, 13 juta warga Suriah pergi tidur dalam keadaan lapar setiap malam.

Dan di Myanmar, prospek untuk mengakhiri kelaparan telah mengalami kemunduran karena konflik dan ketidakstabilan, katanya.

Baca juga: Israel Tingkatkan Serangan ke Rafah meski Ada Peringatan dari AS dan PBB

Simon Stiell, kepala iklim PBB, mengatakan kepada dewan bahwa perubahan iklim berkontribusi terhadap kerawanan pangan dan konflik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com