Lokasi inti pencoblosan, misalnya bilik suara yang seharusnya steril dari telefon genggam, juga tidak bisa diterapkan di lapangan.
"Secara teknis memang belum dipikirkan panitia kayaknya, bagaimana penyimpanan telepon genggam," imbuh Gendhis.
Selain keterlambatan satu setengah jam, tidak terlihat ada kendala berarti dalam coblosan di Frankfurt.
Jerman, dengan jumlah DPT paling besar di Eropa, terbagi dalam dua PPLN, yakni Frankfurt dan Berlin.
PPLN Belanda, yang berlokasi di Den Haag, juga tidak mulus.
Sedikitnya 6.000 surat suara tidak tergunakan.
Baca juga: Pemilu 2024: WNI di Jerman Antusias Nyoblos Datangi TPS
Yuke, salah satu diaspora Indonesia di Belanda, mengatakan tidak tergunakannya sekitar 6.000 surat suara karena animo pemilih yang rendah.
Renny Mayasari, warga Indonesia yang tinggal di Sciedam, mengaku tidak mendapatkan kesulitan dalam pencoblosan di Den Haag.
"Ada antre, tapi tidak terlalu lama," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.