"Banyak dukungan dan terima kasih dari masyarakat Indonesia juga," katanya.
PPLN Italia sendiri menyediakan minuman dan snack gratis untuk pemilih yang datang ke lokasi.
PPLN Italia memiliki 1.802 pemilih dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) sebelum pencoblosan di lakukan per 10 Februari 2024.
Mereka terbagi menjadi satu TPS di Roma, dan Kotak Suara Keliling (KSK) di Milan, Siprus, serta Malta.
"Malta, Siprus dan Roma lancar. Bahkan Daftar Pemilih Khusus mendapatkan surat suara semua. Kami saat ini masih menunggu bagaimana dengan KSK Milan," kata Mistin.
Milan menjadi titik krusial karena jumlah surat suara untuk Daftar Pemilih Tambahan (DPTb) tidak sebanding dengan alokasi dari KPU Jakarta.
Baca juga: Proses Pemungutan Suara di Kuala Lumpur Sempat Tak Terkendali, Ini Penyebabnya
Sesuai peraturan, KPU Jakarta hanya akan memberikan 2 persen surat suara untuk DPT.
Di Milan, imbuh Mistin, surat suara yang tersedia hanya 7 buah.
"Tidak sebanding dengan jumlah pemilih tambahan yang mencapai 172 orang," kata wanita yang sudah berkecimpung dalam PPLN sejak tahun 2009 ini.
Kendati demikian, Mistin mengaku bahwa di PPLN Milan, sedikitnya 291 pemilih terlayani.
"Jumlah pemilih di Italia naik 57 persen dibanding tahun 2019," tegas Mistin.
PPLN Frankfurt, Jerman, salah satu PPLN dengan jumlah pemilih yang besar, juga tidak mulus.
Coblosan yang yang seharusnya dibuka pukul 08.00 waktu setempat, molor satu setengah jam.
"Ada ratusan surat suara yang belum ditandatangani ketua PPLN," ujar Gendhis, salah satu warga negara Indonesia di Frankfurt.
Sesuai peraturan, tanpa tanda tangan ketua PPLN, surat suara dianggap tidak akan sah.