Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asal-usul Tahun Baru Imlek dan Makna Tahun Naga Kayu

Kompas.com - 10/02/2024, 21:12 WIB
BBC News Indonesia,
Aditya Jaya Iswara

Tim Redaksi

BEIJING, KOMPAS.com - Tahun Baru Imlek dirayakan pada Sabtu, 10 Februari 2024. Perayaan itu akan berlangsung selama 15 hari dan diakhiri dengan Festival Lentera Tionghoa.

Dalam tradisi Tionghoa, setiap tahun diwakili oleh salah satu dari 12 hewan berbeda yang ada di dalam zodiak China atau shio. Pada 2024, kita akan berpindah dari Tahun Kelinci ke Tahun Naga.

Tapi apa artinya? Berikut beberapa hal yang perlu Anda ketahui.

Baca juga: Imlek 2023: Orang China Sambut Tahun Kelinci, Orang Vietnam Tahun Kucing, Siapa yang Benar?

Apakah Tahun Baru Imlek sama dengan Tahun Baru China?

Meskipun kedua istilah itu sering digunakan secara bergantian di beberapa komunitas, sebenarnya ada perbedaan.

Tahun Baru China sering disebut sebagai Festival Musim Semi di China karena menandai akhir musim dingin dan awal musim semi.

Perayaan itu merupakan salah satu dari empat festival tradisional paling penting di negara itu dan menandakan awal tahun baru dalam kalender lunar Tionghoa.

Ketika merujuk secara khusus pada acara tahun baru yang merayakan tradisi dan budaya Tionghoa, itu dapat disebut sebagai Tahun Baru China.

Namun, beberapa negara di Asia Timur dan Asia Tenggara juga merayakan acara yang sama, dengan perayaan yang bervariasi di berbagai budaya dan negara berbeda.

Tahun Baru Imlek adalah istilah yang lebih umum digunakan untuk mencakup semua perayaan yang menandai tahun baru menurut kalender berdasarkan peredaran Bulan (lunar calendar).

Di negara-negara lain, istilah Tahun Baru Imlek lebih sering digunakan daripada Tahun Baru China atau Festival Musim Semi.

Namun, banyak pengkritik di China berpendapat bahwa liburan tersebut berakar pada kalender lunisolar China (yang berdasar pada siklus Bulan dan Bumi) dan pengaruh sejarah China terhadap negara-negara di kawasan itu.

Oleh karena itu, pemilihan kata dapat menimbulkan kontroversi.

Baca juga: 3 Cerita Rakyat Populer Tahun Baru Imlek yang Kini Jadi Tradisi Dunia

Warga menyiapkan lampion untuk dipasang di Kelenteng Boen Bio di Jalan Kapasan, Surabaya, Jawa Timur, Senin (5/2/2024).ANTARAFOTO/MAULANA SURYA via BBC INDONESIA Warga menyiapkan lampion untuk dipasang di Kelenteng Boen Bio di Jalan Kapasan, Surabaya, Jawa Timur, Senin (5/2/2024).
Di negara mana Tahun Baru Imlek dirayakan?

Tahun ini, lebih dari 1,5 miliar orang di seluruh dunia akan merayakan Tahun Baru Imlek.

Migrasi manusia tahunan terbesar di dunia juga akan terjadi pada saat yang sama, karena jutaan orang akan melakukan perjalanan menjelang tahun baru untuk menghabiskan waktu bersama keluarga dan teman-teman.

Di Vietnam, Tahun Baru China disebut Tet Nguyen Dan, atau disingkat sebagai Tet, yang artinya Festival Pagi Pertama pada Hari Pertama.

Di Korea Utara dan Korea Selatan, warganya merayakan Seollal. Di Mongolia, festival ini disebut Tsagaan sar; ada pula beberapa orang di negara itu yang menyebutnya Festival Bulan Putih.

Di Indonesia, orang-orang biasa menyebut Tahun Baru China sebagai Imlek.

Hidangan rumahan khas Tionghoa disajikan di atas meja saat pertemuan Tahun Baru Imlek pada Februari 2018 di Wuhan, Hubei, China.GETTY IMAGES via BBC INDONESIA Hidangan rumahan khas Tionghoa disajikan di atas meja saat pertemuan Tahun Baru Imlek pada Februari 2018 di Wuhan, Hubei, China.
Biasanya, pada hari-hari menjelang tahun baru, keluarga Tionghoa membersihkan rumah mereka secara menyeluruh. Tradisi bersih-bersih itu dilakukan untuk membuang sial dan meninggalkan kamar yang siap menampung keberuntungan masuk.

Keluarga dan teman-teman akan berkumpul untuk menyantap banyak makanan khusus seperti mie, hot pot, pangsit, nian gao (kue beras tahun baru) atau kue keranjang, ikan, dan jeruk, yang secara tradisional membawa keberuntungan untuk tahun depan.

Orang-orang juga dapat menikmati kembang api, mengenakan pakaian khusus, dan menggantung lentera merah untuk menandai hari raya tersebut.

Pada Tahun Baru Imlek, ada juga tradisi membagikan amplop merah cerah dengan uang di dalamnya (dikenal sebagai angpao) kepada teman-teman dan keluarga, yang melambangkan harapan indah dan keberuntungan untuk tahun baru yang akan datang.

Baca juga: Sejarah Imlek dan Kemeriahannya

Berapa lama liburan Tahun Baru Imlek 2024 berlangsung?

Tanggal tahun baru itu sendiri ditentukan oleh kalender berdasarkan peredaran Bulan. Tahun ini, jatuh pada bulan kedua setelah titik balik matahari musim dingin pada 21 Desember, biasanya antara 21 Januari hingga 20 Februari.

Perayaan itu pada umumnya berlangsung selama 15 hari, dimulai pada hari ketika bulan baru terbit dan berlangsung hingga bulan purnama berikutnya.

Untuk hari libur resmi tahun ini, Pemerintah China telah menjadwalkan liburan Festival Musim Semi mulai 10 sampai 17 Februari, total delapan hari.

Malam Tahun Baru Imlek tidak termasuk dalam kalender liburan resmi, meskipun para pengusaha dianjurkan untuk mengatur cuti berbayar bagi karyawan pada hari itu.

Seorang anak berjalan di antara pernak pernik Imlek di Jakarta, Jumat (2/2/2024).ANTARA FOTO via BBC INDONESIA Seorang anak berjalan di antara pernak pernik Imlek di Jakarta, Jumat (2/2/2024).
Asal usul Tahun Baru Imlek

Tahun Baru Imlek diperkirakan sudah ada sejak abad ke-14 SM, ketika masa pemerintahan Dinasti Shang, dan asal-usulnya kaya akan legenda.

Mitologi Tionghoa menceritakan asal usulnya kembali ke pertempuran melawan monster yang disebut Nian—yang berarti "tahun" dalam bahasa China.

Nian akan tiba pada hari pertama tahun baru untuk meneror penduduk desa. Namun, penduduk desa menemukan bahwa Nian takut dengan suara keras, cahaya terang, dan warna merah.

Jadi setiap tahun baru, penduduk desa akan menggantung lentera merah untuk menakut-nakuti Nian dan menyalakan petasan juga. Nian tidak pernah terlihat lagi.

Baca juga: Tahun Baru Imlek 2022: Foto Perayaan di Seluruh Dunia, dari Indonesia hingga Jepang

Sejumlah warga keturunan Tionghoa melalukan sembahyang Kongco di Vihara Widhi Sakti, Kota Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (2/2/2024).ANTARA FOTO via BBC INDONESIA Sejumlah warga keturunan Tionghoa melalukan sembahyang Kongco di Vihara Widhi Sakti, Kota Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (2/2/2024).
Imlek tahun ini menampilkan shio hewan apa?

Dalam tradisi Tionghoa, setiap tahun lunar diwakili oleh salah satu dari 12 hewan dalam zodiak China: tikus, kerbau, harimau, kelinci, naga, ular, kuda, kambing, monyet, ayam jantan, anjing dan babi.

Setiap hewan terikat dengan elemen berbeda – logam, kayu, air, api, dan tanah. Mereka juga memiliki satu tahun yang didedikasikan untuk hewan berbeda setiap 12 tahun sekali, dalam satu siklus.

2024 menandai perubahan dari Tahun Kelinci Air ke Tahun Naga Kayu.

Lentera naga dipajang di blok bersejarah Laomendong untuk menyambut Festival Musim Semi China 2024.GETTY IMAGES via BBC INDONESIA Lentera naga dipajang di blok bersejarah Laomendong untuk menyambut Festival Musim Semi China 2024.
Tahun Naga Kayu hanya terjadi setiap 60 tahun sekali. Tahun Naga Kayu terbaru terjadi pada tahun 1964 dan, sebelum itu, pada tahun 1904.

Dipercayai bahwa orang yang lahir di bawah setiap tanda zodiak berelemen memiliki seperangkat ciri kepribadian unik yang memengaruhi kehidupan mereka.

Naga adalah hewan kelima dalam zodiak China. Dalam budaya Tionghoa, shio naga melambangkan keberuntungan, kekuatan, kesehatan, dan elemen laki-laki atau ‘yang’.

Seniman asal Spanyol, Salvador Dali, lahir pada Tahun Naga Kayu.GETTY IMAGES via BBC INDONESIA Seniman asal Spanyol, Salvador Dali, lahir pada Tahun Naga Kayu.
Orang-orang terkenal yang lahir pada Tahun Naga Kayu, antara lain:

Pemimpin komunis China, Deng Xiaoping (22 Agustus 1904); Jack Ma, salah satu pendiri Alibaba Group, salah satu bisnis e-commerce terbesar di dunia (10 September 1964).

Seniman asal Spanyol Salvador Dali (11 Mei 1904) dan mantan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson (19 Juni 1964) juga lahir pada Tahun Naga Kayu.

Baca juga: Viral Video Harimau Gigit Kelinci Saat Seremoni Pergantian Shio Tahun Baru Imlek

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

Global
[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

Global
Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Global
Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Global
Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Global
Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Global
Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Global
India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

Global
Kepala Propaganda yang Melayani Ketiga Pemimpin Korea Utara Meninggal

Kepala Propaganda yang Melayani Ketiga Pemimpin Korea Utara Meninggal

Global
Jika Pasukan Perancis Dikirim ke Ukraina, Rusia Anggap Sasaran Sah

Jika Pasukan Perancis Dikirim ke Ukraina, Rusia Anggap Sasaran Sah

Global
Israel Buka Lagi Penyeberangan Kerem Shalom untuk Bantuan ke Gaza

Israel Buka Lagi Penyeberangan Kerem Shalom untuk Bantuan ke Gaza

Global
Di Museum Australia, Ada Toilet Khusus Perempuan

Di Museum Australia, Ada Toilet Khusus Perempuan

Global
Israel Buru Hamas dalam Serangan Besar-besaran di Rafah

Israel Buru Hamas dalam Serangan Besar-besaran di Rafah

Global
Malaysia Akan Hadiahkan Orangutan kepada Negara Pembeli Minyak Sawit, Serupa Diplomasi Panda dari China

Malaysia Akan Hadiahkan Orangutan kepada Negara Pembeli Minyak Sawit, Serupa Diplomasi Panda dari China

Global
Gerakan Tenda Mahasiswa Pro-Palestina dan Paradoks Demokrasi AS

Gerakan Tenda Mahasiswa Pro-Palestina dan Paradoks Demokrasi AS

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com