Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1,5 Tahun Berlalu, Thailand Kembali Akan Larang Ganja untuk Rekreasi

Kompas.com - 06/02/2024, 15:27 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

BANGKOK, KOMPAS.com - Pemerintah Thailand akan segera mengajukan rancangan undang-undang yang melarang penggunaan ganja untuk rekreasi.

Hal itu ditegaskan oleh Menteri Kesehatan Thailand Chonlanan Srikaew pada Selasa (6/2/2024), atau lebih kurang 1,5 tahun setelah "Negeri Gajah Putih" mendekriminalisasi bahan tersebut.

Thailand seperti diketahui telah menghapus ganja dari daftar narkotika terlarang pada Juni 2022 di bawah pemerintahan sebelumnya, yang mencakup partai Bhumjaithai yang pro-legalisasi.

Baca juga: Band Anti-Putin Asal Rusia Kabur ke Israel Setelah Sembunyi di Thailand

Langkah tersebut mendorong ratusan apotek ganja bermunculan di seluruh negeri, terutama di Bangkok, memicu kekhawatiran dari para kritikus yang mendesak perlunya undang-undang yang lebih ketat.

Pada Selasa, Menkes Thailand mengatakan RUU baru, yang melarang penggunaan ganja untuk rekreasi, akan diusulkan ke rapat kabinet minggu depan.

"RUU baru akan diubah dari yang sudah ada untuk hanya mengizinkan penggunaan ganja untuk tujuan kesehatan dan pengobatan," kata Chonlanan Srikaew kepada wartawan.

"Penggunaan untuk bersenang-senang dianggap salah," jelasnya, dikutip dari AFP.

Perdana Menteri (PM) Thailand Srettha Thavisin, yang mulai menjabat Agustus lalu, sering menyuarakan penentangannya terhadap penggunaan ganja untuk rekreasi.

Dia mengatakan bahwa ganda seharusnya hanya diizinkan untuk penggunaan medis.

Ada tekanan baru dari masyarakat akhir pekan lalu setelah penonton konser band rock Inggris Coldplay di Bangkok mengeluh di media sosial dengan mengatakan "seluruh konser berbau ganja".

Baca juga: Menkes Malaysia Kunjungi Perkebunan Ganja di Thailand

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Internasional
AS Optimis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

AS Optimis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

Global
6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

Global
Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Global
Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Global
Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Global
[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

Global
Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Global
Polisi Bubarkan Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam dan Berlin

Polisi Bubarkan Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam dan Berlin

Global
OPCW: Tuduhan Penggunaan Senjata Kimia di Ukraina Tidak Cukup Bukti

OPCW: Tuduhan Penggunaan Senjata Kimia di Ukraina Tidak Cukup Bukti

Global
Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Global
Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Global
Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com