Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Tahun Diterapkan, Ini Dampak Legalisasi Ganja di Kanada

Kompas.com - 12/10/2023, 20:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Guardian

OTTAWA, KOMPAS.com - Kanada melegalkan penggunaan ganja lima tahun lalu dengan harapan dapat meningkatkan keamanan dan mengurangi kejahatan.

Perubahan undang-undang saat itu bertujuan meningkatkan dampak di bidang kesehatan dan manfaat sosial.

Serangkaian penelitian pun mengamati lima tahun terakhir, menanyakan apa dampak akses legal terhadap ganja terhadap negara tersebut.

Baca juga: [POPULER GLOBAL] Domba Yunani Santap Ganja | Nasib Travis King Terbaru

Hasilnya beragam, menurut artikel komentar terbaru yang diterbitkan di Canadian Medical Association Journal pada 10 Oktober, dikutip dari Guardian.

Bukti yang ada menunjukkan bahwa hasil yang berkaitan dengan kesehatan, seperti prevalensi penggunaan ganja, kunjungan darurat kesehatan terkait ganja, rawat inap di rumah sakit, dan gangguan mengemudi akibat penggunaan ganja, telah meningkat atau tetap stabil.

Di sisi lain, terdapat penurunan signifikan dalam jumlah penangkapan dan tuntutan kriminal terkait penggunaan ganja.

Hasilnya, stigma terkait penggunaan ganja berkurang baik di kalangan remaja maupun dewasa.

“Ini harus dicatat sebagai hal yang terkait dengan keadilan sosial yang positif dan kemungkinan hasil kesehatan masyarakat yang tidak langsung,” tulis para penulis dalam komentarnya.

Cannabis Act of Canada mengizinkan orang dewasa untuk menggunakan dan mengakses hingga 30 gram (1,06 ons) ganja kering di depan umum.

Hal ini dibatasi pada tempat non-publik untuk remaja berusia antara 18 dan 21 tahun, tergantung pada provinsinya.

Baca juga: PM Baru Thailand: Saya Tak Setuju Penggunaan Ganja untuk Rekreasi

Undang-undang tersebut juga mengizinkan penjualan eceran produk ganja baik di toko atau melalui Internet.

Masyarakat juga dapat menanam dan menjual ganja yang ditanam sendiri dalam jumlah terbatas.

Pembatasan baru berbasis ambang batas pada pengemudi yang menggunakan ganja juga diberlakukan.

Sebuah survei nasional yang memantau penggunaan ganja sebelum dan sesudah legalisasi menunjukkan peningkatan penggunaan ganja dari 22 persen pada tahun 2017 menjadi 27 persen pada tahun 2022.

Tingkat penggunaan harian tetap stabil di sekitar 25 persen. Penggunaan ganja di kalangan remaja juga tetap stabil pada tingkat tertinggi sebelum legalisasi.

Namun, sebuah penelitian di kalangan remaja di Ontario dan Alberta menunjukkan peningkatan sebesar 20 persen dalam presentasi di unit gawat darurat terkait ganja dan penerimaan ke rumah sakit selama proses legalisasi.

Baca juga: Saat Domba-domba di Yunani Tak Sengaja Menyantap Daun Ganja Lalu Melompat Liar...

Penelitian lain di Ontario menunjukkan peningkatan tingkat kunjungan ke unit gawat darurat sebesar 13 kali lipat dan peningkatan hampir dua kali lipat pada layanan kehamilan yang menggunakan ganja.

Studi lain melaporkan peningkatan hampir tiga kali lipat keadaan darurat terkait keracunan ganja di kalangan anak-anak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

 Hubungan Sesama Jenis di Irak Dapat Dihukum 15 Tahun Penjara

Hubungan Sesama Jenis di Irak Dapat Dihukum 15 Tahun Penjara

Global
Video Detik-detik Sopir Mobil Gagalkan Penjabretan di Pinggir Jalan, Pepet Motor Pelaku

Video Detik-detik Sopir Mobil Gagalkan Penjabretan di Pinggir Jalan, Pepet Motor Pelaku

Global
Afrika Selatan Peringati 30 Tahun Apartheid, Kemiskinan Masih Jadi Isu Utama

Afrika Selatan Peringati 30 Tahun Apartheid, Kemiskinan Masih Jadi Isu Utama

Global
Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Global
[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit 'Otak Cinta'

[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit "Otak Cinta"

Global
Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Global
Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Global
Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Internasional
New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

Global
Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Global
Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Global
Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Global
Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Global
China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com