Zelensky Khawatir Ukraina Tak Lagi Dipedulikan Imbas Konflik Timur Tengah

KYIV, KOMPAS.com - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky mengaku khawatir dampak dari serangan Hamas terhadap Israel dapat mengancam dukungan militer untuk negaranya.

Ini disampaikan ketika dia melakukan kunjungan mendadak ke Brussels di mana para menteri pertahanan NATO bertemu.

"Saya ingin jujur kepada Anda, tentu saja ini adalah situasi yang berbahaya bagi orang-orang di Ukraina," katanya dalam kunjungan pertamanya ke markas besar Nato sejak invasi Rusia tahun 2022.

Baca juga: Serangan Brutal di Kafe Kharkiv, Zelensky: Rusia Sengaja Targetkan Warga Sipil

Dilansir dari Reuters, Zelensky membuat permohonan langsung untuk bantuan yang berkelanjutan.

Di sisi lain, muncul gejolak di Kongres AS yang mengancam menghentikan bantuan untuk Kyiv.

Perhatian dunia pun tertuju pada krisis yang sedang berlangsung di Timur Tengah.

Zelensky tetap ngotot meminta lebih banyak senjata dan pertahanan udara untuk melindungi negaranya dari serangan Rusia di musim dingin yang kemungkinan besar akan menargetkan pembangkit listrik dan infrastruktur energi.

Namun, ketika Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin, mengumumkan kontribusi militer baru sebesar 200 juta dollar AS (162 juta poundsterling) untuk Ukraina, Zelensky mengatakan bahwa serangan Hamas ke Israel pada akhir pekan lalu dapat menjadi salah satu faktor yang menimbulkan risiko pada pertahanan negaranya melawan Rusia.

"Jika ada tragedi-tragedi lain di dunia, hanya ada sejumlah dukungan militer yang dapat dibagi, dan Rusia berharap dukungan tersebut akan terbagi," kata Zelensky kepada para wartawan di parlemen Belgia.

"Akan ada tantangan dengan pemilihan umum Amerika, dan saya berbicara dengan mitra kami dan mereka mengatakan bahwa dukungan akan tetap ada, tetapi siapa yang bisa memastikan bahwa dukungan itu akan tetap ada, tidak ada yang tahu," tambahnya.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-586 Serangan Rusia ke Ukraina: Musk Unggah Meme Zelensky | UE Gelar KTT Bersejarah di Kyiv

Austin mengatakan bahwa kedua sekutu akan mendapat dukungan.

"Kami dapat melakukan keduanya dan kami akan melakukan keduanya," katanya pada pertemuan NATO. "Amerika Serikat akan mendukung Ukraina selama diperlukan."

Bersamaan dengan paket bantuan militer AS, Perdana Menteri Belgia, Alexander de Croo, mengumumkan bahwa ia akan menyediakan F16 untuk Ukraina pada tahun 2025 dan segera memberikan bantuan perawatan untuk jet tempur yang disumbangkan oleh negara-negara lain.

Baca juga: Biden Jabat Tangan Zelensky, Yakinkan AS Akan Terus di Pihak Ukraina

Dia juga meluncurkan dana 1,7 milyar euro yang akan dikumpulkan dari pungutan atas bunga yang dibuat dari aset-aset Rusia yang dibekukan bersamaan dengan skema baru untuk memblokir berlian Rusia dari pasar ritel.