Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

18 Bulan Invasi Rusia, Zelensky: Ukraina Tak Boleh Lemah

Kompas.com - 12/09/2023, 11:30 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

KYIV, KOMPAS.com - Presiden Volodymyr Zelensky mendesak Ukraina pada hari Senin (11/9/2023) untuk tetap fokus pada upaya perang selama 18 bulan setelah invasi Rusia.

Hal ini jadi sebuah indikasi bahwa pihak berwenang di Kyiv bersiap-siap untuk kampanye yang panjang.

Zelensky telah lama menyerukan fokus yang lebih besar pada upaya perang dan berjanji untuk mengintensifkan tindakan keras terhadap korupsi sebagai bagian dari upaya Ukraina untuk bergabung dengan Uni Eropa.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-557 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Ganti Menhan | Moskwa Rekrut 280.000 Tentara

Kampanye ini mendorong pemecatan menteri pertahanan Ukraina minggu lalu dan juga penahanan seorang tokoh bisnis yang pernah menjadi mentor Zelensky atas tuduhan penipuan.

Namun dilansir dari Reuters, seruan dari Zelenskiy dan para letnannya kini semakin lantang seiring militer Ukraina melakukan serangan balasan yang stabil, namun relatif lambat, di wilayah-wilayah yang diduduki Rusia.

"Meskipun hari ini adalah hari ke-565 dari perang ini, setiap orang harus fokus pada pertahanan negara, seperti pada hari-hari awal," kata Zelensky dalam pesan video malamnya.

"Rusia tidak berharap untuk menang. Musuh hanya berharap bahwa kita tidak akan bertahan. Ukraina harus berdiri teguh. Segala sesuatu yang memperkuat kita adalah prioritas, satu-satunya prioritas. Tidak boleh ada pelemahan. Kami tidak akan membiarkan siapa pun melemahkan Ukraina," tambahnya.

Zelensky di parlemen menegaskan hal ini, dengan mengatakan bahwa presiden tidak bisa lagi bertanggung jawab atas batu-batuan, stadion, lapangan tenis, dan sampah lainnya.

"Mulai Tahun Baru, negara harus beralih ke anggaran masa perang di mana tidak akan ada lagi pengeluaran untuk hal-hal ini," kata David Arakhamia di Telegram. "Hanya pertahanan dan hanya senjata."

Zelensky telah menjadikan keanggotaan Uni Eropa dan NATO, yang merupakan proses yang rumit, sebagai prioritas kebijakan luar negeri.

Baca juga: Ukraina Tahan Taipan Mantan Pendukung Zelensky atas Tuduhan Korupsi

Para pengunjung dari Barat mengingatkannya tentang perlunya membasmi korupsi yang mewabah pasca-Soviet.

Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock mengatakan bahwa Ukraina masih memiliki jalan yang harus dilalui dalam penerapan undang-undang anti-oligarki dan perang melawan korupsi.

Serangan balasan Ukraina yang diluncurkan pada bulan Juni telah berkonsentrasi pada pengamanan kelompok-kelompok desa di bagian timur dan selatan negara itu.

Pasukan Ukraina telah berhasil merebut kembali beberapa wilayah, namun masih jauh lebih sedikit dibandingkan dengan kemajuan yang dicapai tahun lalu.

Baca juga: Zelensky Respons Positif Bantuan Jet Tempur F-16

Rusia tidak menunjukkan tanda-tanda akan berhenti dalam kampanyenya yang dikatakannya untuk menghadapi Barat secara kolektif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com