Dia kemudian menunjukkan kotak-kotak itu kepada mereka, mengklaim bahwa dia akan menggunakannya untuk tempat tidur khusus dengan alas yang akan mengembang karena suhu tubuh.
Percaya dengan perkataannya, ayah dan adiknya itu diduga terbaring di dalam. Warut kemudian menguncinya di dalam kotak sebelum mendorongnya ke dalam kolam.
Alasan dia membunuh ayahnya ialah karena sering bertengkar dan diancam tak dapat warisan. Sedangkan alasan membunuh adiknya karena adiknya anak autis dan selalu membela ayahnya.
Baca juga: 5 Polisi di Pakistan Tewas akibat Ledakan yang Diklaim Kelompok Taliban
Warut juga mengaku membunuh sendirian dan dalam keadaan sadar. Meskipun polisi telah menerima pengakuannya, polisi akan terus menyelidiki apakah ada orang lain yang terlibat.
Karena sengaja membunuh orang lain, Warut bisa menghadapi hukuman mati, penjara seumur hidup, atau penjara antara 15 hingga 20 tahun berdasarkan hukum Thailand.
Namun hukuman bagi pembunuhan ayah adalah hukuman mati.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.