Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Polisi di Pakistan Tewas akibat Ledakan yang Diklaim Kelompok Taliban

Kompas.com - 08/01/2024, 18:07 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber AFP

ISLAMABAD, KOMPAS.com - Ledakan bom di pinggir jalan menewaskan lima polisi yang bertugas melindungi pekerja vaksinasi polio di Pakistan, Senin (8/1/2024).

Menurut pejabat setempat, Anwar ul Haq, pejabat senior pemerintah di distrik Bajaur, serangan tersebut diklaim oleh kelompok Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP).

Distrik-distrik Pakistan di sepanjang perbatasan dengan Afghanistan telah mengalami peningkatan serangan sejak Taliban kembali berkuasa pada 2021.

Baca juga: Konflik Makin Meluas, Imbas Perang Israel-Hamas di Gaza

Islamabad mengklaim Kabul melindungi militan sekutunya seperti TTP, juga dikenal sebagai Taliban Pakistan yang memungkinkan mereka menyerang wilayahnya tanpa mendapat hukuman.

Dalam sebuah pernyataan, TTP menyatakan bahwa pihaknya berhasil meledakkan bom di kendaraan polisi di distrik Bajaur, sekitar 14 kilometer dari perbatasan Afghanistan.

"Sebuah truk polisi yang mengangkut sekitar 25 polisi menjadi sasaran bom rakitan," kata Anwar ul Haq kepada AFP.

Akibat ledakan tersebut, lima polisi tewas dan 20 lainnya terluka.

Kashif Zulfiqar, seorang perwira polisi senior di distrik tersebut, membenarkan jumlah korban tewas akibat serangan tersebut, yang terjadi di daerah pedesaan Mamund.

Baca juga: Menlu AS: Warga Palestina Harus Bisa Tinggal di Gaza

Militan Islam, termasuk TTP, telah membunuh sejumlah pekerja vaksinasi polio dan pengawal keamanan di masa lalu.

Pakistan dan Afghanistan adalah satu-satunya negara di mana polio yang dapat menyebabkan kecacatan seumur hidup, masih mewabah.

Pakistan melaporkan enam kasus pada 2023, dan hari Senin menandai dimulainya upaya nasional untuk memberikan vaksinasi jutaan anak.

Sementara Pakistan akan mengadakan pemilihan umum yang tertunda pada 8 Februari, ketika negara tersebut bergulat dengan krisis keamanan, ekonomi dan politik yang saling tumpang tindih.

Menurut Pusat Penelitian dan Studi Keamanan yang berbasis di Islamabad, tahun lalu korban tewas mencapai lebih dari 1.500 warga sipil, termasuk pasukan keamanan dan militan.

Pemerintahan Taliban di Afghanistan secara rutin membantah memberikan perlindungan kepada militan.

Baca juga: Warga Gaza Mati-matian Mencari Makanan dan Air

Namun laporan Dewan Keamanan PBB mengatakan, tahun lalu ada sekitar 4.000 hingga 6.000 pejuang TTP di Afghanistan yang disembunyikan dan diizinkan oleh Taliban untuk memberikan dukungan aktif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com