Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penumpang Japan Airlines: Terlambat Keluar, Semua Bisa Mati

Kompas.com - 03/01/2024, 07:29 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber Reuters

TOKYO, KOMPAS.com - "Aku hanya bisa mengatakan itu adalah keajaiban, kita bisa mati jika kita terlambat".

Demikian dikatakan Tsubasa Sawada (28), salah satu penumpang Japan Airlines sebelum terbakar di landasan pacu Bandara Haneda Tokyo, Selasa (2/1/2024).

"Saya mendengar ledakan sekitar 10 menit setelah semua orang termasuk saya turun dari pesawat," kata dia sebagaimana diberitakan Reuters pada Rabu (3/1/2024).

Baca juga: [POPULER GLOBAL] Japan Airlines Terbakar | 379 Penumpang Selamat

Satoshi Yamake (59), seorang pekerja perusahaan telekomunikasi yang berada di dalam pesawat Japan Airlines mengaku panik.

"Saya bertanya-tanya apa yang terjadi dan kemudian pesawatnya miring ke samping di landasan pacu. Saya juga merasakan ada benturan keras," ujarnya.

"Para pramugari menyuruh kami tetap tenang dan menginstruksikan kami untuk turun dari pesawat," imbuh Yamake.

Pada satu titik, ada suara seorang anak dapat didengar berteriak: "Mari kita keluar dengan cepat! Mari kita keluar dengan cepat!".

Namun tak hanya penumpang pesawat Japan Airlines saja yang ketakutan, beberapa orang yang menunggu kerabat atau sodara dari penumpang Japan Airlines juga panik.

Seperti diungkapkan Kaoru Ishii yang menunggu putrinya berusia 29 tahun, salah satu satu penumpang Japan Airlines.

Baca juga: Menteri Transportasi Jepang Ungkap Penyebab Japan Airlines Terbakar

Ishii yang sedang menunggu di luar gerbang kedatangan mengatakan dia awalnya berpikir penerbangan itu tertunda sampai putrinya menelepon untuk menjelaskan.

"Dia mengatakan pesawat telah terbakar dan dia keluar melalui perosotan," tutur Ishii.

"Aku benar-benar lega karena dia baik-baik saja," imbuhnya.

Diketahui, pesawat Japan Airlines terbakar usai bertabrakan dengan pesawat penjaga pantai di bandara Haneda Tokyo.

Kejadian tersebut menewaskan lima dari enam kru di pesawat penjaga pantai tersebut.

Sedangkan sebanyak 367 penumpang dan 12 kru berhasil dievakuasi dari pesawat sebelum pesawat terbakar hebat.

Informasi dari Japan Airlines, ada 14 orang di pesawat penumpang tersebut terluka, tetapi tidak ada cedera serius.

Menteri Transportasi Tetsuo Saito mengonfirmasi bahwa lima kru pesawat Penjaga Pantai tewas, sementara kapten pesawat berusia 39 tahun itu berhasil menyelamatkan diri dan terluka.

Baca juga: Pesawat yang Tabrakan dengan Japan Airlines Sedang Bersiap Terbang Kirim Bantuan Gempa

Seorang pejabat kementerian mengatakan kepada sebuah pers, bahwa pesawat Japan Airlines yang berusaha mendarat secara normal, bertabrakan dengan pesawat patroli maritim Dash-8 di landasan pacu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Global
Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com