Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konflik Makin Meluas, Imbas Perang Israel-Hamas di Gaza

Kompas.com - 08/01/2024, 16:37 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber AP News

KOMPAS.com - Perang Israel-Hamas sejak awal Oktober 2023 hingga kini belum berakhir. Bahkan militer Israel bersumpah untuk menumpas kelompok Hamas.

Seminggu terakhir, Israel telah membunuh wakil pemimpin Hamas Saleh al-Aruri di Beirut Lebanon.

Sebagai sekutu Hamas, kelompok Hezbollah Lebanon kemudian menembakkan roket ke pangkalan militer Israel.

Baca juga: Menlu AS: Warga Palestina Harus Bisa Tinggal di Gaza

Sebagaimana diberitakan AP News pada Senin (8/1/2024), Amerika Serikat (AS) juga telah membunuh seorang komandan milisi di Bagdad.

Selain itu, kelompok Houthi yang didukung Iran di Yaman juga saling baku tembak dengan Amerika Serikat.

Karenanya, setiap serangan dan serangan balik bisa meningkatkan risiko perang yang lebih luas ke seluruh wilayah.

Serangan Hamas ke Israel

Serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023 adalah bentuk perlawanan Palestina terhadap dominasi Israel atas Palestina yang sudah berlangsung puluhan tahun.

Tidak ada bukti bahwa Iran, Hezbollah, atau kelompok sekutu lainnya memainkan peran langsung atau bahkan mengetahui hal tersebut sebelumnya.

Hingga pada akhirnya serangan Hamas tersebut memicu perang paling dahsyat di abad ke-21 di Gaza yang dihuni oleh 2,3 juta warga Palestina.

"Mereka tidak menginginkan perang, tetapi pada saat yang sama mereka tidak ingin membiarkan Israel terus menyerang tanpa pembalasan," kata Qassim Qassir, pakar Hezbollah asal Lebanon.

"Sesuatu yang besar harus terjadi, sehingga Israel dan Amerika yakin bahwa tidak ada jalan keluar," kata dia.

Baca juga: Warga Gaza Mati-matian Mencari Makanan dan Air

Hezbollah menghadapi dilema

Jika Hezbollah menoleransi serangan Israel, seperti serangan di Beirut yang menewaskan wakil pemimpin Hamas, maka mereka berisiko terlihat sebagai sekutu yang lemah atau tidak dapat diandalkan.

Namun jika hal ini dilanjutkan dan memicu perang habis-habisan, maka Israel mengancam akan menimbulkan kehancuran besar-besaran di Lebanon, yang sudah terperosok dalam krisis ekonomi yang parah.

Bahkan para pendukung Hezbollah mungkin menganggap hal ini sebagai harga yang terlalu mahal yang harus dibayar sekutu Palestina tersebut.

Sedangkan rentetan 40 roket Hezbollah yang ditembakkan ke pangkalan militer Israel pada hari Sabtu mengirimkan pesan tanpa memulai perang.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com