Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Israel Kembali Menyerang, PBB: Wilayah Gaza Tak Dapat Dihuni Lagi

Kompas.com - 06/01/2024, 17:15 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber AFP

JALUR GAZA, KOMPAS.com - Militer Israel kembali membom wilayah di Kota Rafah di Gaza selatan pada Sabtu (6/1/2024) pagi.

Padahal, tempat tersebut menjadi tempat bagi ratusan ribu orang yang mencari perlindungan akibat perang Israel-Hamas.

Kepala kemanusiaan PBB Martin Griffiths mengatakan pada Jumat (5/1/2024) bahwa wilayah Gaza kini tidak dapat dihuni.

Baca juga: Serangan Drone Israel di Lebanon Tewaskan Wakil Pemimpin Hamas

Badan Anak-anak PBB memperingatkan bahwa pertempuran, kekurangan gizi dan kurangnya layanan kesehatan di Gaza telah menciptakan siklus mematikan yang mengancam lebih dari 1,1 juta anak di Gaza.

Imbasnya ialah warga sipil terus menanggung dampak paling parah dari konflik ini. PBB juga memperingatkan krisis kemanusiaan akan semakin parah seiring dengan munculnya kelaparan dan penyebaran penyakit.

Abu Mohammed (60), yang melarikan diri ke Rafah dari pusat kamp pengungsi Bureij, mengatakan kepada AFP bahwa masa depan Gaza menjadi gelap dan suram serta kehidupan yang sangat sulit.

"Pasukan Israel terus bertempur di seluruh Jalur Gaza, di utara, tengah dan selatan," kata juru bicara militer Israel, Daniel Hagari dikutip dari AFP pada Sabtu (6/1/2024).

Hagari mengatakan pasukan Israel mempertahankan kesiap-siagaannya di dekat perbatasan dengan Lebanon, menyusul terbunuhnya seorang komandan penting Hamas dalam serangan di Beirut.

Israel belum mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut, namun seorang pejabat pertahanan AS mengatakan kepada AFP bahwa Israel yang melakukan serangan tersebut.

Baca juga: Warga Gaza Mati-matian Mencari Makanan dan Air

Perang terus berkecamuk

Koresponden AFP melaporkan pada hari Jumat bahwa serangan Israel telah menghantam kota selatan Khan Yunis dan Rafah serta bagian tengah Gaza.

Sebuah rumah sakit di pusat kota Deir al-Balah melaporkan bahwa sedikitnya 35 orang tewas.

Tentara Israel mengatakan pasukannya telah menyerang lebih dari 100 sasaran di Gaza dalam 24 jam sebelumnya, termasuk posisi militer, lokasi peluncuran roket, dan gudang senjata.

Kementerian Kesehatan di wilayah yang dikuasai Hamas mengatakan pihaknya mencatat 162 kematian pada periode yang sama.

Bulan Sabit Merah Palestina melaporkan kembali penembakan dan tembakan drone di daerah sekitar rumah sakit Al-Amal di Khan Yunis.

Setelah tujuh pengungsi, termasuk seorang bayi berusia lima hari, terbunuh saat berlindung di kompleks tersebut.

Rekaman AFPTV pada hari Jumat menunjukkan seluruh keluarga, yang mencari keselamatan dari kekerasan, tiba di Rafah dengan mobil yang penuh muatan dan berjalan kaki, atau mendorong gerobak tangan yang penuh dengan barang-barang.

Baca juga: Dirjen WHO: Penduduk di Gaza Alami Kelaparan Akut

"Kami melarikan diri dari kamp Jabalia ke Maan (di Khan Yunis) dan sekarang kami melarikan diri dari Maan ke Rafah," kata seorang perempuan yang menolak menyebutkan namanya.

Ia mengaku sudah tidak memiliki pasokan air, listrik serta tak ada lagi makanan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com