Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Orang Tewas Akibat Kereta di Bangladesh Diduga Dibakar

Kompas.com - 06/01/2024, 18:37 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber AFP

DHAKA, KOMPAS.com - Kereta penumpang di Bangladesh terbakar hingga menewaskan sebanyak lima orang pada Kamis (5/1/2024) malam.

Polisi mencurigai adanya serangan pembakaran terhadap kereta tersebut selama kerusuhan menjelang pemilu nasional yang diboikot oleh oposisi.

Petugas pemadam kebakaran, Rakjibul Hasan mengatakan setidaknya empat gerbong terbakar di Benapole Express, yang tiba di ibu kota Dhaka dari kota Jessore di bagian barat.

Baca juga: Peraih Nobel Yunus Dihukum dalam Kasus Ketenagakerjaan Bangladesh

"Kami telah menemukan lima jenazah," kata komandan polisi Khandaker Al Moin kepada wartawan dikutip dari AFP pada Jumat (6/1/2024).

Para saksi mata mengatakan bahwa kereta itu terbakar di Gopibagh, di kawasan tua Dhaka, tidak jauh dari terminal kereta utama.

Seorang penyelamat yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada stasiun televisi swasta Somoy TV bahwa ratusan orang bergegas mengeluarkan orang-orang dari kereta yang terbakar.

"Kami berhasil menyelamatkan banyak orang. Namun api menyebar dengan cepat," katanya.

Stasiun TV tersebut menyebutkan beberapa warga negara India juga ikut bepergian dengan kereta tersebut.

"Kami menduga insiden kebakaran itu merupakan tindakan sabotase," kata kepala polisi Anwar Hossain kepada AFP.

Bulan lalu, polisi dan pemerintah menyalahkan oposisi Partai Nasionalis Bangladesh (BNP) atas kebakaran kereta api yang menyebabkan empat orang tewas.

Namun, BNP menolak keterlibatannya dalam insiden tersebut.

BNP mengatakan bahwa pihaknya telah disalahkan secara tidak adil sebagai dalih untuk melakukan tindakan keras pemerintah terhadap partai-partai oposisi.

Bangladesh akan memberikan suaranya dalam pemilu nasional hari Minggu namun BNP dan puluhan partai lainnya telah memboikot apa yang mereka gambarkan sebagai pemungutan suara yang palsu.

Baca juga: Hezbollah Tembakkan 62 Roket ke Pangkalan Militer Israel

Ribuan aktivis oposisi ditangkap akhir tahun lalu setelah kampanye protes menuntut pengunduran diri Perdana Menteri Sheikh Hasina.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com