Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Luncurkan Satelit, Telepon Warga Taiwan Dapat Pesan Peringatan, Apa Isinya?

Kompas.com - 09/01/2024, 15:56 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

TAIPEI, KOMPAS.com - Peluncuran satelit China telah memicu sistem peringatan telepon darurat Taiwan pada Selasa (9/1/2024).

Hal ini terjadi hanya beberapa hari sebelum pulau yang memiliki pemerintahan sendiri itu mengadakan pemilihan presiden yang telah meningkatkan kekhawatiran keamanan di seluruh Taiwan.

Media pemerintah China, CCTV, melaporkan bahwa Beijing telah berhasil meluncurkan satelit Einstein Probe menggunakan roket pembawa Long March-2C di Pusat Peluncuran Satelit Xichang.

"Satelit memasuki orbit yang telah ditentukan. Peluncuran tersebut sukses total," ungkap CCTV.

Baca juga: Wajib Militer Taiwan Diperpanjang, Persiapan Hadapi China?

Bunyi peringatan di telepon warga Taiwan

Dalam waktu yang bersamaan, telepon warga di seluruh Taiwan berbunyi dengan peringatan darurat.

"China meluncurkan satelit yang terbang di atas wilayah udara selatan. Masyarakat, harap waspada terhadap keselamatan Anda," bunyi peringatan tersebut dalam bahasa Mandarin, sebagaimana dikutip dari AFP.

Namun, bagian bahasa Inggris dari pesan tersebut menggambarkannya sebagai "peringatan serangan udara", yang memperingatkan adanya "rudal yang melintasi wilayah udara Taiwan".

Peringatan tersebut muncul ketika Menteri Luar Negeri Taiwan Joseph Wu sedang mengadakan konferensi pers dengan para wartawan asing di Taipei menjelang Pemilu Taiwan pada Sabtu (13/1/2024).

Dia meyakinkan para wartawan bahwa itu adalah sebuah satelit.

Joseph Wu menjelaskan peringatan tersebut dikeluarkan karena kemungkinan adanya puing-puing.

Baca juga: Satelit China Dilaporkan Ungkap Kehidupan Lain di Luar Bumi

"Ketika sebuah roket terbang secara terbuka di langit kita, beberapa tabung atau puing-puingnya akan jatuh di wilayah ini," kata Wu kepada para wartawan.

"Itulah alasan mengapa pusat peringatan nasional kami akan mengeluarkan peringatan semacam ini. Ini sudah pernah terjadi sebelumnya," jelasnya.

Pemilu pada Sabtu sendiri akan diawasi dengan ketat dari China hingga Amerika Serikat (AS) saat para pemilih memilih pemimpin baru untuk memimpin Taiwan dalam menghadapi Beijing yang semakin tegas.

Kandidat terdepan Lai Ching-te, wakil presiden Taiwan saat ini, menuduh Beijing menggunakan "segala cara" untuk memengaruhi pemungutan suara pada Sabtu.

China telah mempertahankan kehadiran militer hampir setiap hari di sekitar Taiwan, mengirimkan jet tempur, kapal angkatan laut dan pesawat tak berawak.

Serangan terbaru terjadi pada Senin (8/1/2024), ketika empat balon terbang di atas pulau itu, sementara 10 pesawat tempur China dan empat kapal angkatan laut juga terlihat.

Baca juga: Cuma Butuh 42 Detik, Satelit China Bisa Foto Kota San Francisco AS dengan Resolusi Tinggi

Kantor berita pemerintah China, Xinhua, mengatakan satelit yang baru diluncurkan akan digunakan untuk melakukan pengamatan astronomi, khususnya "fenomena sementara misterius di alam semesta yang sebanding dengan kelap-kelip kembang api".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com