Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kim Jong Un Periksa Foto Satelit yang Memata-matai Wilayah Seoul

Kompas.com - 25/11/2023, 10:45 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

SEOUL, KOMPAS.com - Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un memeriksa foto-foto yang diambil oleh satelit mata-mata baru negara tersebut dari apa yang disebut wilayah target utama, termasuk ibu kota Korea Selatan, Seoul, dan kota-kota yang menjadi lokasi pangkalan militer AS.

Korea Utara yang bersenjata nuklir meluncurkan satelit tersebut pekan ini, tetapi para pejabat dan analis pertahanan Korea Selatan mengatakan bahwa kemampuan satelit tersebut belum diverifikasi secara independen.

Kim memeriksa foto-foto tersebut, serta citra yang diambil dari beberapa daerah di Korea Utara, selama kunjungan ke pusat kendali Administrasi Teknologi Kedirgantaraan Nasional (NATA) di Pyongyang pada Jumat (24/11/2023).

Baca juga: Korea Utara Luncurkan Satelit Mata-mata, Ini Sikap Korea Selatan

Reuters, mengutip kantor berita pemerintah KCNA, menyebut bahwa foto-foto tersebut diambil saat satelit melintas di atas semenanjung pada Jumat pagi.

Foto yang diambil termasuk gambar Seoul, serta Mokpo, Kunsan, Pyeongtaek, Osan, tempat pangkalan militer AS dan Korea Selatan berada.

"NATA melaporkan kepada Kim Jong Un tentang rencana pemotretan wilayah boneka Korea Selatan dan proses penyempurnaan tambahan satelit pengintai," kata laporan itu.

Proses tersebut akan berlanjut pada Sabtu (25/11/2023).

Para diplomat tinggi Amerika Serikat, Korea Selatan dan Jepang berbicara pada hari Jumat dan mengutuk keras peluncuran 21 November lalu.

Peluncuran disebut memicu dampak yang tidak stabil di kawasan itu, kata Departemen Luar Negeri AS.

Awal pekan ini, KCNA mengatakan bahwa Kim melihat gambar-gambar yang diambil di atas wilayah Pasifik AS, Guam, yang menunjukkan instalasi militer AS.

Baca juga: Korea Utara Beritahu Jepang Akan Luncurkan Satelit Paling Cepat pada Rabu 22 November

Menteri Pertahanan Korea Selatan Shin Won-sik mengatakan sebelumnya bahwa Korea Utara telah melebih-lebihkan dengan mengatakan bahwa Kim telah melihat gambar-gambar Guam.

Baca juga: Disebut Hubungannya dengan Rusia Berbahaya, Korea Utara: AS Provokatif

"Bahkan jika memasuki orbit normal, dibutuhkan waktu yang cukup lama untuk melakukan pengintaian normal," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Global
Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Global
Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Internasional
Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Global
Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Internasional
India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

Global
Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Global
Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Global
Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Global
Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Global
Keputusan Irak Mengkriminalisasi Hubungan Sesama Jenis Menuai Kritik

Keputusan Irak Mengkriminalisasi Hubungan Sesama Jenis Menuai Kritik

Internasional
Cerita 5 WNI Dapat Penghargaan sebagai Pekerja Teladan di Taiwan

Cerita 5 WNI Dapat Penghargaan sebagai Pekerja Teladan di Taiwan

Global
Rangkuman Hari Ke-796 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Gagalkan 55 Serangan di Donetsk | Rusia Rebut Semenivka

Rangkuman Hari Ke-796 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Gagalkan 55 Serangan di Donetsk | Rusia Rebut Semenivka

Global
Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Global
AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com