Arouri tewas dalam sebuah ledakan di Dahiyeh, yang terletak di Beirut bagian selatan. Ledakan itu diduga oleh banyak pihak sebagai serangan yang dilakukan oleh Israel.
Media di Lebanon melaporkan bahwa dia tewas dalam serangan udara Israel ke kantor Hamas yang terletak di Dahiyeh, bersama dengan enam orang lain yang dikabarkan juga anggota Hamas.
Seorang saksi mata berkata kepada kantor berita Reuters bahwa dirinya melihat petugas pemadam kebakaran dan paramedis berkumpul di sekitar gedung bertingkat dengan lubang besar di lantai tiga.
Rekaman video di media sosial menunjukkan sebuah mobil terbakar dan kerusakan parah pada bangunan di kawasan permukiman yang sibuk.
Dahiyeh dikenal sebagai benteng Hezbollah.
Juru bicara Israel, Mark Regev, tidak mengatakan Israel bertanggung jawab atas serangan tersebut, namun dia menegaskan serangan itu bukan ditujukan terhadap Lebanon.
“Itu bukan serangan bahkan terhadap Hezbollah, organisasi teroris.
"Siapa pun yang melakukan ini, [dia] melakukan serangan bedah terhadap kepemimpinan Hamas.”
Baca juga: Siapa Hezbollah dan Kenapa Terlibat Perang Israel-Hamas?
Ini bukan hanya tentang siapa yang terbunuh dan di mana dia terbunuh.
Seorang pemimpin Hamas tewas di wilayah yang dikuasai Hezbollah di Lebanon pasti akan membuat segalanya menjadi lebih berbahaya dan membuat pertempuran menjadi sangat fluktuatif.
Ismail Haniyeh, pemimpin Hamas, menyebut serangan itu sebagai "tindakan teroris... pengecut, pelanggaran kedaulatan Lebanon, dan perluasan lingkaran serangan".
Dikatakan bahwa serangan itu adalah "perkembangan yang berbahaya selama perang... dan kami di Hezbollah menegaskan bahwa kejahatan ini tidak akan pernah berlalu tanpa reaksi dan hukuman.
“Mereka sudah siap untuk mengambil tindakan,” tambahnya.
Baca juga: Siapa Saja Para Pemimpin Hamas?