Iran, pendukung utama kedua kelompok tersebut, mengatakan pembunuhan Arouri "tidak diragukan lagi akan memicu gelombang perlawanan lainnya".
Menteri Luar Negeri Lebanon, Abdallah Bou Habib, mengatakan kepada BBC Radio 4 bahwa pemerintahnya berbicara dengan Hezbollah untuk "menekankan kepada mereka bahwa mereka tidak boleh memberikan respons sendiri".
Namun, dia menambahkan, "Kami tidak memberitahu mereka, kami berdialog dengan mereka mengenai hal ini. "
Selama 24 jam ke depan akan menjadi jelas “apakah mereka merespons atau tidak”, katanya, seraya menambahkan, “Kami sangat prihatin, masyarakat Lebanon tidak ingin terseret, bahkan Hezbollah pun tidak ingin terseret ke dalam perang regional."
Dan dia meminta negara-negara Barat untuk “menekan Israel agar menghentikan semua kekerasan dan tindakannya, tidak hanya di Lebanon, tidak hanya di Beirut, tapi juga di Gaza”.
Perdana Menteri sementara Lebanon, Najib Mikati, menggambarkan pembunuhan itu sebagai kejahatan perang Israel yang bertujuan menyeret Lebanon ke fase baru konflik.
Militer Israel belum berkomentar dan mengatakan kepada BBC bahwa mereka tidak menanggapi laporan media asing.
Israel secara luas dilaporkan melakukan pembunuhan dengan sasaran di luar negeri, namun jarang berkomentar mengenai serangan lintas batas.
Mark Regev, penasihat Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, tidak mengatakan bahwa Israel bertanggung jawab namun menyebut serangan itu sebagai "serangan bedah" terhadap kepemimpinan Hamas.
Baca juga: Alasan Kenapa Iran Dibawa-bawa dalam Perang Israel-Hamas
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.