Seorang warga Rusia yang melintasi pos pemeriksaan Vyartsilya-Niirala mengatakan kepada DW bahwa dia melihat sebuah minibus dengan pelat nomor Rusia yang penuh dengan sepeda. Sopir bus membagikan sepeda kepada sekitar 30 orang tepat sebelum perbatasan, katanya.
Pria lain mengatakan kepada DW bahwa dia melihat sekelompok orang yang sama segera menaiki sepeda dan kemudian "mengikuti petugas perbatasan Rusia ke pos pemeriksaan."
Pengguna obrolan lain dengan nama panggilan Torab mengatakan bahwa "fasilitator" memiliki perjanjian dengan pejabat perbatasan Rusia, yang akan mencap paspor para migran dan mengirim mereka ke wilayah Finlandia di mana mereka dapat meminta suaka.
Sejak pengumuman Finlandia tentang penutupan penyeberangan, calon migran dalam obrolan lain bernama Moscow_Finland menanyakan tentang rute alternatif dan juga jaminan dari "fasilitator” bahwa mereka akan dapat menyeberang ke Uni Eropa.
"Jika saya sampai di perbatasan, apakah mungkin saya ditahan dan dideportasi?” demikian pertanyaan dalam grup obrolan itu.
Jawaban yang ia peroleh terasa meyakinkan: "Dalam dua hari, lebih dari 100 orang melintasi perbatasan dan tidak ada yang dideportasi," jawab administrator dengan meyakinkan.
Baca juga: Ikuti Finlandia, Estonia Akan Tutup Perbatasan dengan Rusia
Menteri Luar Negeri Finlandia Elina Valtonen mengatakan kepada DW bahwa Rusia tidak lagi menjaga perbatasan mereka sebagaimana mestinya berdasarkan kesepakatan bilateral.
Hal ini membahayakan keamanan nasional dan ketertiban umum di Finlandia, tandas Valtonen.
"Rusia tampaknya mendorong penyeberangan perbatasan secara ilegal,” tudingnya lebih lanjut.
Di lain pihak, Juru Bicara Presiden Rusia Vladimir Putin, Dmitry Peskov mengatakan bahwa penyeberangan perbatasan "digunakan oleh mereka yang memiliki hak hukum untuk melakukannya. Penjaga perbatasan Rusia sepenuhnya mematuhi semua instruksi resmi terkait hal ini.”
Rusia menganggap keputusan Finlandia untuk menutup semua pos pemeriksaan perbatasan sebagai tindakan yang merusak.
Untuk sementara, empat pos pemeriksaan di perbatasan Rusia-Finlandia yang terletak dekat kota St Peterburg bakal ditutup hingga 18 Februari mendatang.
Kementerian Dalam Negeri Finlandia mengatakan, keputusan ini dapat diubah atau dicabut sepenuhnya jika tidak diperlukan lagi.
*Artikel asli ditulis dalam bahasa Rusia.
Baca juga: Rusia Sebut Finlandia Jauhi Hubungan Baik dengan Tutup Perbatasan Kedua Negara
Artikel ini pernah dimuat di DW Indonesia dengan judul Inilah Cara Pencari Suaka Lintasi Perbatasan Rusia-Finlandia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.