Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gencatan Senjata di Gaza Berakhir, 60 Orang Lebih Tewas, PBB Sesalkan Pertempuan Berlanjut

Kompas.com - 01/12/2023, 19:42 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

JALUR GAZA, KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan di Gaza yang dikelola Hamas pada Jumat (1/12/2023) mengatakan lebih dari 60 orang tewas setelah gencatan senjata antara Israel dan Hamas berakhir.

Kementerian juga telah menghitung ada puluhan orang yang terluka dalam serangan udara Israel terhadap warga sipil.

Sementara iru, PBB menyatakan penyesalan setelah dimulainya kembali pertempuran mematikan di Jalur Gaza pada Jumat.

Baca juga: Israel Terbitkan Peta Zona Evakuasi Gaza, Tunjukkan Lokasi Aman untuk Warga Mengungsi

“Saya sangat menyesalkan operasi militer dimulai lagi di Gaza,” kata Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres di X.

“Saya masih berharap bahwa jeda yang telah ada dapat diperbarui. Kembalinya pertempuran hanya menunjukkan betapa pentingnya gencatan senjata kemanusiaan yang sejati,” tambahnya, dikutip dari AFP.

Gencatan senjata di Gaza selama seminggu terakhir telah menghentikan pertempuran yang dimulai pada 7 Oktober ketika militan Hamas menerobos perbatasan militer Gaza ke Israel .

Serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya ini menewaskan sekitar 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, dan militan menculik sekitar 240 orang, menurut pihak berwenang Israel.

Israel telah bersumpah untuk melenyapkan Hamas dan melancarkan kampanye militer udara dan darat di Gaza.

Menurut pemerintah Hamas di Gaza, serangan Israel telah menewaskan lebih dari 15.000 orang, sebagian besar juga warga sipil.

Selama gencatan senjata, Hamas membebaskan 80 sandera Israel dengan imbalan 240 tahanan Palestina, dan lebih banyak bantuan masuk ke Gaza.

Kepala Hak Asasi Manusia PBB Volker Turk mencap dimulainya kembali pertempuran Israel-Hamas sebagai “bencana besar”.

Baca juga: Masyarakat Internasional Didesak Bergerak Cepat Hentikan Kekerasan di Gaza

Dia mendesak semua pihak dan negara-negara yang mempunyai pengaruh untuk mencoba dan mewujudkan gencatan senjata atas dasar kemanusiaan dan hak asasi manusia.

“Komentar baru-baru ini dari para pemimpin politik dan militer Israel yang mengindikasikan bahwa mereka berencana memperluas dan mengintensifkan serangan militer sangat meresahkan,” tambahnya.

“Situasinya sudah melampaui titik krisis,” ucap Turk.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Terkini Lainnya

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com