Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hamas Sebut Serangan Terbaru Israel Tewaskan Lebih dari 195 Warga Gaza

Kompas.com - 02/11/2023, 14:47 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

YERUSALEM, KOMPAS.com - Lebih banyak warga asing bersiap meninggalkan Jalur Gaza pada Kamis (2/11/2023).

Ini menyusul pengumuman pemerintah yang dikelola Hamas, yang mengatakan sedikitnya 195 warga Palestina tewas dalam serangan Israel di sebuah distrik yang padat di pinggiran Kota Gaza.

Serangan itu sendiri menurut Israel telah menewaskan para komandan Hamas.

Baca juga: Israel Serang Kamp Pengungsi Gaza, Klaim Tewaskan Komandan Hamas

Dilansir dari Reuters, sedikitnya 320 warga negara asing yang masuk dalam daftar awal 500 orang, serta puluhan warga Gaza yang terluka parah, menyeberang ke Mesir pada Rabu (1/11/2023) di bawah kesepakatan antara Israel, Mesir, dan Hamas.

Para pemegang paspor dari Australia, Austria, Bulgaria, Republik Ceko, Finlandia, Indonesia, Italia, Jepang, Yordania, Inggris dan Amerika Serikat dievakuasi.

Para pejabat Gaza mengatakan penyeberangan perbatasan Rafah akan dibuka kembali pada Kamis sehingga lebih banyak orang asing dapat keluar.

Sebuah sumber diplomatik mengatakan sekitar 7.500 pemegang paspor asing akan meninggalkan Gaza dalam waktu sekitar dua minggu.

Menekankan serangan terhadap Hamas, Israel telah mengebom Gaza melalui darat, laut dan udara dalam kampanyenya untuk memusnahkan kelompok yang didukung Iran itu setelah serangan lintas batasnya ke Israel selatan pada 7 Oktober.

Israel mengatakan bahwa kelompok bersenjata Hamas menewaskan 1.400 orang, sebagian besar warga sipil, dan menyandera lebih dari 200 orang.

Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan setidaknya 8.796 warga Palestina di daerah kantong pantai yang sempit itu, termasuk 3.648 anak-anak, telah terbunuh oleh serangan Israel sejak 7 Oktober.

Baca juga: Konflik Israel-Palestina, Kegagalan PBB, dan Anarki Sistem Internasional

Israel mengatakan serangan sebeumnya menewaskan dua pemimpin militer Hamas di Jabalia, sebuah daerah di Gaza yang dijadikan kamp pengungsi pada tahun 1948.

Hamas disebut memiliki pusat komando dan infrastruktur di bawah, di sekitar, dan di dalam gedung-gedung sipil yang membahayakan warga sipil Gaza.

Komisioner Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia, dalam sebuah unggahan di situs media sosial X, mengatakan bahwa badan tersebut memiliki keprihatinan serius bahwa serangan Israel yang tidak proporsional dan dapat dianggap sebagai kejahatan perang.

Baca juga: [POPULER GLOBAL] China Tebang Pohon di Luar Negeri | Houthi Serang Israel

Kantor media yang dikelola Hamas di Gaza mengatakan bahwa sedikitnya 195 orang Palestina tewas dalam dua serangan Israel di Jabalia, dan 120 orang lainnya hilang. Sedikitnya 777 orang terluka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Terkini Lainnya

 Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Global
Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Global
Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Global
Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Global
Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Global
Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Global
Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Global
Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Global
Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Global
China 'Hukum' Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

China "Hukum" Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

Global
UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

Global
Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Global
AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

Global
Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Global
3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com