Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diaspora Indonesia di Australia Galang Dana untuk WNI Korban Kecelakaan Mobil di Australia Selatan

Kompas.com - 24/10/2023, 21:21 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

CHAIN OF PONDS, KOMPAS.com - Penggalangan dana dilakukan oleh masyarakat Indonesia di Australia Selatan untuk empat korban kecelakaan mobil, yang menewaskan satu orang.

Dana yang terkumpul diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pemulangan jenazah Muhammad Ary Utomo Panjaitan, serta biaya perawatan rumah sakit bagi Ari hasan Asyari, Naufal Hisyam, dan Abdul Malik Fajar.

Mobil yang ditumpangi keempat pemegang working holiday visa (WHV) tersebut menabrak pohon di kawasan Chain of Ponds.

Baca juga: 4 WNI Kecelakaan di Australia, 1 Tewas dan 3 Orang Luka Parah

Menurut pernyataan Kepolisian Australia Selatan, satu orang meninggal dunia di lokasi kejadian, sementara ketiga lainnya dirawat di Royal Adelaide Hospital.

Eni Mosel, pendiri organisasi IndoPeduliAdelaide mengatakan, sudah mengumpulkan setidaknya 15.000 dollar Australia, atau hampir Rp 150 juta hingga saat ini.

"Untuk mengirim jenazah pulang sih Insha Allah sudah ada, jadi kita sekarang harus fokus ke anak-anak (yang masih dirawat di rumah sakit) ini," kata Eni kepada ABC Indonesia.

Eni mengatakan, biaya rawat inap untuk para korban adalah sekitar $4.000-6.000 per hari.

Ia mengatakan, pihaknya masih berdiskusi dengan social worker mengenai biaya tersebut, karena para korban tidak memiliki asuransi.

Eni juga turut memantau keadaan para korban yang saat ini dijaga oleh teman-teman sesama peserta WHV secara bergantian di rumah sakit.

"Naufal masih belum bagus, saya rasa masih fighting for life, masih koma," ujar Eni.

"Fajar kemarin sudah bangun ... masih (dirawat) di dekat ICU, jadi belum aman sekali, belum naik ke lantai lainnya.

"Ari sudah di lantai lima, kemarin masih dibawa untuk di-rontgen lagi karena memang ingatannya belum kembali."

Eni mengucapkan terima kasih kepada warga Indonesia di Australia "karena sudah bergerak dengan cepat" dengan memberikan bantuan.

Baca juga: Cerita WNI Menanti Evakuasi dari Jalur Gaza di Tengah Serangan Israel

"Dia orang baik"

Muhammad Ary Utomo Panjaitan (kiri) sudah dianggap sebagai keluarga oleh teman serumah dan satu tempat kerjanya.DOK MUHAMMAD ARY UTOMO via ABC INDONESIA Muhammad Ary Utomo Panjaitan (kiri) sudah dianggap sebagai keluarga oleh teman serumah dan satu tempat kerjanya.
Teman-teman Muhamad Ary Utomo Panjaitan atau Ary di daerah Elizabeth, Australia Selatan, turut merasakan kehilangan.

"Dia itu sangat akrab dengan saya," ujar salah satu teman Ary yang tidak mau namanya dipublikasikan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com