Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dubes AS Sung Y Kim Beri Sambutan di KTT Investasi AS-Indonesia

Kompas.com - 24/10/2023, 19:49 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia Sung Y Kim menyampaikan pidato pembukaan di KTT Investasi AS-Indonesia tahunan.

Acara ini diselengarakan oleh AmCham Indonesia dan US Chamber of Commerce pada Selasa (24/10/2023) di Jakarta dengan tema “Memetakan Warisan, Menavigasi Masa Depan.

Pembahasan berfokus pada warisan Presiden Joko Widodo dalam kebijakan ekonomi, mencatat pembelajaran dari keberhasilan dan tantangan yang dihadapi selama masa jabatannya, serta memberikan wawasan mengenai kebijakan ekonomi masa depan menjelang Pemilihan Presiden 2024.

Baca juga: Jepang Panggil Dubes China Buntut Banyak Warga Terima Teror Telepon terkait Fukushima

KTT ini mendorong pembicaraan antara perusahaan-perusahaan terkemuka AS, para menteri pemerintahan saat ini, para ahli, perwakilan Pemerintah AS, dan para "pemain utama” politik tahun 2024.

"Dalam beberapa tahun terakhir, kita telah mencapai banyak kemajuan, dan forum ini hadir pada saat yang tepat. Tahun 2024 akan menandai peringatan 75 tahun hubungan diplomatik AS-Indonesia dan menjadi kesempatan untuk menyoroti pencapaian kita di masa lalu dan menantikan 75 tahun hubungan AS-Indonesia ke depan," kata Dubes Kim, dikutip dari siaran pers Kedutaan Besar AS di Indonesia.

Dubes Kim melanjutkan, AS-Indonesia mengalami peningkatan hampir 50 persen dalam perdagangan dua arah, dan Amerika Serikat menjadi investor terbesar kelima di Indonesia.

"Amerika Serikat kini menjadi pasar ekspor terbesar kedua bagi Indonesia. Indikator-indikator ini menandakan kemitraan ekonomi yang semakin mendalam," papar Kim.

Disebutkan pula bahwa Presiden Jokowi berperan dalam keberhasilan Indonesia sebagai tuan rumah G20 2022 dan tuan rumah KTT ASEAN dan Asia Timur tahun ini.

"Beberapa prakarsa terpenting kami diluncurkan dalam satu tahun terakhir. Kerangka Ekonomi Indo-Pasifik (Indo-Pacific Economic Framework/IPEF) dan Kemitraan Transisi Energi yang Adil (Just Energy Transition Partnership/JETP) yang akan menjadi platform kolaborasi yang memiliki kemampuan untuk mentransformasi bidang ekonomi dan lingkungan," terangnya.

Baca juga: Dubes Ukraina Tepis Pernyataan Menlu Rusia soal Perang Tak Akan Berakhir

IPEF merupakan kerangka kerja ekonomi regional pertama yang menangani prioritas-prioritas penting, seperti ketahanan rantai pasokan, fasilitasi perdagangan, dan transisi energi ramah lingkungan.

Dengan memiliki 60 persen populasi dunia, kawasan Indo-Pasifik diproyeksikan menjadi kontributor terbesar terhadap pertumbuhan global selama 30 tahun ke depan.

Mitra IPEF mendambakan lingkungan perdagangan dan investasi lebih kuat yang akan memacu pertumbuhan ekonomi, lapangan kerja, dan inovasi di seluruh wilayah Indo-Pasifik.

Adapun JETP adalah inisiatif senilai 20 miliar dollar AS (Rp 317,42 triliun) yang berkomitmen membantu Indonesia mencapai tujuan iklimnya dan melakukan transisi menuju sumber energi bersih dan terbarukan.

Baca juga: Dikritik Sarkasme, Zelensky Pecat Dubes Ukraina untuk Inggris

"Saya bangga dapat menyaksikan pencapaian ini. Namun, masih banyak potensi yang dapat diwujudkan. Kami memuji langkah Indonesia dalam melakukan reformasi peraturan yang mendorong pertumbuhan ekonomi," imbuh dubes berusia 63 tahun tersebut.

"Langkah-langkah ini tidak hanya akan menarik keahlian dan sumber daya dari sektor swasta Amerika Serikat, namun juga mendorong pertumbuhan yang transparan, bersih, dan berkelanjutan."

Kim kemudian berterima kasih AS dan Indonesia telah bermitra selama 75 tahun terakhir, dan menantikan kerja sama berkelanjutan untuk menciptakan lingkungan yang memaksimalkan potensi bersama dari masyarakat serta bisnis kedua negara.

Baca juga: Ucapan Dubes Vasyl Hamianin untuk Hari Konstitusi Ukraina

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com