Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putin Terima Undangan Kunjungi Thailand dan Vietnam

Kompas.com - 18/10/2023, 17:45 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

BEIJING, KOMPAS.com - Presiden Rusia Vladimir Putin pada Rabu (18/10/2023) menerima undangan untuk mengunjungi Thailand dan Vietnam.

Invasi Rusia ke Ukraina membuat Putin terisolasi secara internasional dan hanya mempunyai sedikit sekutu.

Isolasi semakin parah setelah Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan Putin atas dugaan deportasi ribuan anak Ukraina ke Rusia.

Baca juga: Xi Jinping Sambut Kedatangan Putin di Beijing

Namun, Thailand--bukan anggota Statuta Roma ICC--tetap mempertahankan kerja sama dengan Rusia.

Vietnam juga menjalin hubungan kuat dengan Rusia sejak masa Uni Soviet.

Presiden Vietnam Vo Van Thuong mengundang Putin untuk segera mengunjungi negaranya dan Putin dengan senang hati menerima undangan tersebut, menurut situs web Pemerintah Vietnam.

Sementara itu, Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin mengundang Putin untuk kunjungan resmi tahun depan, katanya di Beijing pada Rabu (18/10/2023).

Baik Srettha maupun Thuong bertemu Putin di sela-sela forum Belt and Road Initiative (BRI) di Beijing, China.

“Saya mengundangnya mengunjungi Thailand tahun depan,” kata Srettha, dikutip dari kantor berita AFP.

“Presiden Putin menyukai Phuket, saya tahu dia sering bepergian,” lanjutnya, merujuk pada pulau resor di Thailand.

Baca juga:

Menurut Pemerintah Thailand, Putin sudah menerima undangan tersebut tetapi tanggalnya belum ditentukan.

Selama bertemu Srettha, Putin menyesalkan penurunan perdagangan bilateral karena situasi internasional yang bergejolak, menurut kantor berita Rusia TASS.

Lebih dari satu juta orang Rusia tahun ini mengunjungi Thailand yang perekonomiannya bergantung pada pariwisata.

Thailand baru-baru ini mengubah aturan visanya supaya warga Rusia dapat menetap sampai tiga bulan, dari sebelumnya 30 hari.

Thailand bersama China dan India saat pada pemungutan suara Sidang Umum PBB tahun lalu untuk mengecam aneksasi Rusia atas sebagian wilayah Ukraina.

Baca juga: Putin Beri Deadline Menhan Rusia, Hentikan Serangan Balasan Ukraina Sebelum Oktober

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com