Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Plakat Black Armada Dipasang, Bukti Sejarah Dukungan Australia kepada Kemerdekaan RI

Kompas.com - 17/10/2023, 17:00 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

SYDNEY, KOMPAS.com - Bertempat di Australia National Maritime Museum (ANMM) Sydney, NSW, acara peresmian pemasangan plakat Black Armada telah diselenggarakan pada Rabu (11/10/2023).

Peresmian ini menjadi momen bersejarah yang menandai pentingnya mengenang kembali blokade Black Armada Belanda oleh Indonesia dan Australia.

Peristiwa blokade Black Armada adalah aksi boikot yang dilakukan oleh para pekerja pelabuhan Australia yang bersama para pelaut Indonesia, India, dan China terhadap ratusan kapal Belanda yang hendak membawa pasukan dan suplai logistik militer ke Indonesia untuk menjajah kembali pada 1945.

Baca juga: Konferensi Next Leaders Digelar, Upaya Tingkatkan Kemampuan Anak Muda Indonesia di Australia

Dalam keterangan tertulis dari KJRI Sydney, disebutkan bahwa acara ini diselenggarakan oleh Maritime Union of Australia (MUA).

Acara tersebut antara lain dihadiri oleh Paddy Crumlin, National Secretary MUA; Warren Smith, Deputy National Secretary MUA; Konsul Jenderal Vedi Kurnia Buana; Michael Baldwin, Deputi Direktur ANMM; Mathias Tambing, Ketua Umum Kesatuan Pelaut Indonesia (KPI); I Dewa Nyoman Budiasa, Sekjen KPI; Neil Smith, Australia Indonesia Association (AIA); Emeritus Professor University of Technology Sydney (UTS), Heather Goodall, beserta tamu undangan lainnya.

Lebih kurang ada 100 tamu undangan yang datang, termasuk perwakilan komunitas dan diaspora Indonesia.

Mereka tengah diajak untuk menyaksikan acara yang bukan hanya menjadi peringatan, melainkan juga simbol dari hubungan yang kuat antara Indonesia dan Australia.

Sebagai penyelenggara peresmian, National Secretary MUA Paddy Crumlin menjelaskan, bagaimana pelaut Indonesia bersama pelaut negara lainnya melakukan gerakan dan menunjukkan persatuan antarbangsa dan solidaritas melawan kekuatan kolonial. 

Dalam sambutannya, dia juga menyampaikan kebanggaan atas blokade Black Armada yang didukung oleh pekerja pelabuhan Australia.

Baca juga: St. Mary College Australia Selami Kekayaan Budaya Indonesia Bersama KJRI Sydney

“MUA bangga terhadap aksi blokade Black Armada melawan persenjataan maritim Belanda, dan kami bangga atas perjuangan melawan kolonialisme yang ingin merampas kemerdekaan Indonesia,” ujar Paddy.

Pesan yang sama juga disampaikan Emeritus Professor UTS, Heather Goodall.

Heather berpesan bahwa solidaritas yang timbul dari pelaut Australia dan pelaut asing lainnya di Sydney saat itu didasarkan atas kesamaan visi dalam perjuangan melawan kolonialisme.

Sebagai perwakilan AIA, Anggota Komite AIA Neil Smith menceritakan bagaimana peran AIA, organisasi dua masyarakat yang terbentuk bahkan sebelum kemerdekaan Indonesia, dalam mendukung blokade.

Ketika memberikan sambutan, ia juga menceritakan kronologis sejarah peristiwa Black Armada termasuk peristiwa bagaimana para pelaut dan pekerja menggunakan perahu motor kecil berupaya mengejar dan mencegah satu kapal Black Armada seperti terlukis dalam plakat Black Armada yang dipasang.

“Anda bisa melihat perahu motor kecil itu sedang berupaya mencegah kapal besar di plakat," ujarnya, dikutip dari keterangan tertulis KJRI Sydney.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

Global
Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Global
3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

Global
Ekuador Perang Lawan Geng Narkoba, 7 Provinsi Keadaan Darurat

Ekuador Perang Lawan Geng Narkoba, 7 Provinsi Keadaan Darurat

Global
[POPULER GLOBAL] Identitas Penumpang Tewas Singapore Airlines | Fisikawan Rusia Dipenjara

[POPULER GLOBAL] Identitas Penumpang Tewas Singapore Airlines | Fisikawan Rusia Dipenjara

Global
Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Global
Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Global
Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Global
Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Global
Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Global
Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Global
Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Global
Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Global
Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Global
Pecah Rekor Lagi, Pendaki Nepal Kami Rita Sherpa Capai Puncak Everest 30 Kali

Pecah Rekor Lagi, Pendaki Nepal Kami Rita Sherpa Capai Puncak Everest 30 Kali

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com