Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PBB: 263.934 Warga Gaza Mengungsi, Tertinggi sejak Eskalasi 2014

Kompas.com - 11/10/2023, 10:03 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

JENEWA, KOMPAS.com - Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) mengatakan, lebih dari 260.000 orang telah dipaksa meninggalkan rumah mereka di Jalur Gaza karena pengeboman oleh Israel. 

Pertempuran sengit telah menewaskan ribuan orang di kedua belah pihak sejak Hamas melancarkan serangan mendadak pada Sabtu (7/10/2023), yang memicu kampanye pengeboman balasan Israel.

"Lebih dari 263.934 orang di Gaza diyakini telah meninggalkan rumah mereka," kata OCHA, dalam sebuah update pada Selasa (10/10/2023).

Baca juga: Konflik Israel vs Hamas, 123.538 Orang Mengungsi di Gaza

Sayangnya, OCHA memperingatkan, jumlah ini diperkirakan akan terus meningkat karena gejolak perang Hamas-Israel masih berlangsung.

Dikatakan, sekitar 3.000 orang telah mengungsi karena eskalasi sebelumnya, sebelum hari Sabtu.

Lebih dari 1.000 orang dilaporkan telah terbunuh di Israel dalam serangan terburuk dalam 75 tahun sejarah negara tersebut, sedangkan para pejabat Gaza melaporkan 900 orang tewas sejak serangan udara dimulai.

"Kampanye pengeboman telah menghancurkan lebih dari 1.000 unit rumah, dan 560 di antaranya rusak parah sehingga tidak dapat dihuni," kata OCHA, mengutip pihak berwenang Palestina, dikutip dari AFP.

Menurut catatan OCHA, di antara mereka yang mengungsi, hampir 175.500 orang mencari perlindungan di 88 sekolah yang dikelola oleh badan PBB yang membantu para pengungsi Palestina, UNRWA.

Lebih dari 14.500 orang lainnya mengungsi ke 12 sekolah pemerintah, sementara hampir 74.000 orang diperkirakan tinggal bersama kerabat dan tetangga atau mencari tempat berlindung di gereja-gereja dan fasilitas-fasilitas lainnya.

Baca juga: Penduduk Gaza Merasa Tak Punya Tempat Aman di Tengah Serangan Israel

"Jumlah pengungsi di dalam Gaza merupakan jumlah pengungsi tertinggi sejak eskalasi permusuhan selama 50 hari di tahun 2014," kata laporan OCHA tersebut.

OCHA pun memperingatkan, memenuhi kebutuhan dasar menjadi semakin sulit bagi mereka yang belum mengungsi.

Israel telah memberlakukan apa yang disebutnya "pengepungan total" di Jalur Gaza yang sudah diblokade, memutus pasokan makanan, air, bahan bakar, dan listrik.

Itu adalah sebuah langkah yang diperingatkan oleh Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres akan memperburuk situasi kemanusiaan yang sudah mengerikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Terkini Lainnya

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com