Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penduduk Gaza Merasa Tak Punya Tempat Aman di Tengah Serangan Israel

Kompas.com - 11/10/2023, 09:12 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber Al Jazeera

JALUR GAZA, KOMPAS.com - Penduduk di Jalur Gaza mencari perlindungan di sekolah-sekolah yang dikelola Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Namun, sekolah-sekolah itu pun dilaporkan menjadi sasaran serangan Israel.

Sebagaimana dilaporkan Al Jazeera pada Selasa (10/10/2023), Jamal Al Zinati mengaku masih dalam kondisi syok dan tidak percaya.

Setelah Israel meluncurkan serangan, pria berusia 33 tahun itu memutuskan untuk berlindung di sebuah ruang kelas di sebuah sekolah yang dikelola oleh Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) di Timur Dekat.

Baca juga: Sekjen PBB Cemaskan Langkah Israel Kepung Total Jalur Gaza

Israel menyerang wilayah Jalur Gaza sebagai balasan atas serangan Hamas pada Sabtu (7/10/2023).

Ketika perang antara Israel dan Hamas berkecamuk selama empat hari berturut-turut, lingkungan yang dulunya ramai di pusat Kota Gaza kini menjadi reruntuhan.

Di tengah ledakan yang tak henti-hentinya, ribuan orang tidak punya pilihan selain mencari perlindungan di ruang publik dan sekolah-sekolah yang penuh sesak, berharap untuk mendapatkan tempat yang lebih aman.

Selain blokade udara Israel yang ketat, kehancuran yang diakibatkan oleh pengeboman semakin mempersempit ruang yang tersedia bagi mereka untuk hidup, bertahan hidup, dan bernapas.

Banyak keluarga menjadi tunawisma, lingkungan mereka diratakan.

Di seberang Jalur Gaza, gumpalan asap mengepulkan asap di cakrawala.

"Ketika kami berlari keluar dari pintu, yang kami pikirkan adalah Israel mungkin hanya akan mengancam kami untuk pergi untuk menanamkan rasa takut di hati kami. Saya tidak percaya mereka akan melakukan serangan udara ke seluruh wilayah dan meninggalkannya dalam reruntuhan hitam," kata Jamal.

Itu termasuk rumahnya, sebuah tempat yang ia ingat penuh dengan kenangan indah yang berarti "segalanya" bagi keluarganya.

Baca juga: Menteri Pertahanan Israel Perintahkan Kepung Total Gaza

"Di sanalah kami hidup bahagia, merayakan ulang tahun dan membangun mimpi. Sekarang, rumah itu tinggal puing-puing," ucap Jamal lirih, dengan air matanya berlinang.

"Kami mengungsi ke sekolah terdekat untuk menyelamatkan diri, tetapi kami berdesakan di sini bersama ratusan orang lainnya. Tidak ada ruang, dan anak-anak kami menangis sendiri saat tidur setiap malam," tambahnya.

Namun, bahkan di sekolah-sekolah tempat warga Gaza berlindung, kehidupan mereka tetap diwarnai dengan kekurangan di tengah bencana kemanusiaan yang membayangi.

Blokade berarti Jalur Gaza bergantung pada Israel untuk pasokan makanan, bahan bakar, obat-obatan dan listrik. Sekarang, Israel telah mengatakan akan memotong pasokan penting tersebut.

Halaman:
Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com