YERUSALEM, KOMPAS.com - Israel meluncurkan serangan udara ke Jalur Gaza pada Rabu (5/7/2023).
Militer Israel mengatakan, serangan tersebut dilakukan sebagai tanggapan atas roket-roket yang ditembakkan dari daerah kantung pesisir tersebut.
"Sebagai tanggapan atas roket yang diluncurkan sebelumnya, IDF (Pasukan Pertahanan Israel) saat ini melakukan serangan di Jalur Gaza," kata Militer Israel, dikutip dari AFP.
Baca juga: 5 Roket Ditembakkan dari Jalur Gaza ke Israel
Menurut sumber keamanan Palestina, serangan udara Israel kali ini telah menghantam sebuah situs militer Hamas di Gaza utara, namun tidak sampai menimbulkan korban.
Sebelumnya, Militer Israel menyebut, lima roket telah ditembakkan ke Israel dari Jalur Gaza.
Namun, roket-roket tersebut telah berhasil dihalau.
"Lima roket diluncurkan dari Jalur Gaza menuju wilayah Israel. Barisan pertahanan udara IDF (Pasukan Pertahanan Israel) berhasil menghalau semua peluncuran roket," kata Militer Israel dalam sebuah pernyataan terpisah.
Aksi saling serang antara Jalur Gaza dan Israel kali ini terjadi setelah peluncuran operasi militer Israel besar-besaran di Kota Jenin, Tepi Barat, yang diduduki mulai Senin (3/7/2023) dini hari.
Sebanyak 12 warga Palestina dan seorang tentara Israel tewas dilaporkan dalam operasi milter Israel ddiluncurkan di bawah pemerintahan sayap kanan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu tersebut.
Namun, pada Selasa (4/7/2023) malam, seorang juru bicara militer Israel mengatakan, pasukannya telah mulai menarik diri dari kamp Jenin.
Baca juga: Operasi Militer Israel Berskala Besar di Tepi Barat Tewaskan 7 Warga Palestina
Dalam penyerbuan tersebut, Militer Israel mengeklaim telah menemukan tempat persembunyian militan, depot senjata, dan sebuah terowongan bawah tanah yang digunakan untuk menyimpan bahan peledak.
"Dalam lima tahun terakhir, ini adalah penyerbuan terburuk," keluh Qasem Benighader, seorang perawat di kamar mayat rumah sakit.
Militer Israel mengatakan, pasukannya telah membongkar enam fasilitas pembuatan bahan peledak dan tiga ruang situasi operasional di Jenin, serta menyita sejumlah besar senjata.
"Senjata-senjata itu ditemukan di tempat persembunyian, sebuah masjid, lubang-lubang yang disembunyikan di daerah sipil, ruang situasi operasional, dan di dalam kendaraan," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.