Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Virdika Rizky Utama
Peneliti PARA Syndicate

Peneliti PARA Syndicate dan Mahasiswa Pascasarjana Ilmu Politik, Shanghai Jiao Tong University.

Transformasi Politik Regional dan Global: Implikasi Kunjungan Jokowi ke Australia

Kompas.com - 05/07/2023, 06:28 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

KUNJUNGAN Presiden Joko Widodo ke Australia pekan ini, secara signifikan mengubah dinamika politik regional dan global. Spektrum isu yang luas, mulai dari ketegangan geopolitik hingga masalah lingkungan, ada di meja diskusi.

Artikel ini berargumen bahwa sama pentingnya untuk mempertimbangkan bagaimana hubungan Indonesia-Australia yang telah didefinisikan ulang dapat bernuansa, dengan fokus pada pembagian kekuasaan, manfaat, dan tanggung jawab yang adil bersamaan dengan pergeseran permainan kekuatan ekonomi dan diplomatik.

Prospek untuk membingkai ulang hubungan Indonesia-Australia menjadi kemitraan global membawa potensi yang menarik. Namun, hal ini harus melampaui jalur aliansi konvensional.

Norma baru yang dimaksud adalah 'kepemimpinan bersama', di mana kedua negara berkontribusi secara setara dan memengaruhi keputusan.

Pendekatan ini akan mencegah ketergantungan dan membangun kemitraan yang benar-benar demokratis dan tangguh dalam menghadapi tantangan global.

Meskipun kepentingan bersama sangat penting, mengakui dan menghormati kepentingan dan prioritas masing-masing negara juga sama pentingnya.

Kemitraan yang sukses bukan hanya tentang kesamaan; kemitraan ini juga tentang memanfaatkan perbedaan untuk pendekatan yang holistik dan komprehensif dalam pemecahan masalah.

Sebagai contoh, meskipun kedua negara memiliki tanggung jawab yang sama dalam memerangi perubahan iklim, strategi mereka mungkin berbeda karena konteks sosio-ekonomi dan geografis yang berbeda.

Pendekatan yang disesuaikan bisa jadi lebih efektif daripada memberlakukan kebijakan sepihak.

Faktor yang sering terabaikan namun sangat penting adalah pentingnya pemahaman sosial-budaya. Mengakui dan menggabungkan narasi budaya yang berbeda dari kedua negara dapat meningkatkan rasa saling menghormati dan kerja sama.

Oleh karena itu, koordinasi kebijakan harus mencakup bidang sosial budaya dan ekonomi, serta geopolitik.

Meskipun visi untuk strategi kerja sama jangka panjang dalam investasi dan perdagangan patut dipuji, implikasi dari lanskap teknologi yang berkembang pesat harus diatasi.

Munculnya Revolusi Industri Keempat secara signifikan memengaruhi pekerjaan, ekonomi, dan struktur masyarakat. Sangat penting untuk mempertimbangkan perspektif ini dalam membentuk hubungan bilateral yang baru.

Namun, hal yang terpenting juga tentang perkembangan terbaru seperti pengaturan AUKUS dan Quad telah memicu diskusi tentang perubahan geopolitik kawasan Indo-Pasifik.

Meskipun berorientasi pada keamanan, aliansi-aliansi ini memiliki implikasi di luar sektor pertahanan dan dapat secara signifikan memengaruhi dinamika hubungan Indonesia-Australia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com