Peran kemajuan teknologi dan keharusan ekonomi, terutama di era Revolusi Industri Keempat, harus dimasukkan secara holistik ke dalam kemitraan ini, yang menjalin investasi, perdagangan, dan dampak sosial.
Kolaborasi tersebut harus tangguh dan adaptif, mampu menangani dan memanfaatkan berbagai kepentingan dan pendekatan dalam isu-isu seperti perubahan iklim.
Selain itu, dampak geopolitik dari aliansi seperti AUKUS dan Quad terhadap hubungan Indonesia-Australia tidak dapat diremehkan.
Pengaruh mereka melampaui bidang militer dan pertahanan, merembes ke seluruh lanskap sosial-politik.
Oleh karena itu, dialog terbuka dan berkelanjutan antara Indonesia dan Australia diperlukan untuk menavigasi dinamika aliansi-aliansi yang kompleks, mempromosikan perdamaian dan stabilitas regional yang selaras dengan visi Presiden Jokowi.
Tentu saja, aliansi-aliansi tersebut harus meningkatkan, bukan merusak kerangka kerja regional yang sudah ada seperti ASEAN, yang berfungsi sebagai katalisator untuk kolaborasi yang lebih luas dan bukan hanya sebagai penangkal.
Pada akhirnya, keberhasilan hubungan Indonesia-Australia yang sedang berkembang bergantung pada keseimbangan antara kepemimpinan bersama, kepentingan nasional yang berbeda, dan stabilitas regional yang menyeluruh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.