Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teka-teki Kesepakatan Putin dan Wagner Perlahan Terungkap

Kompas.com - 15/07/2023, 10:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

MOSKWA, KOMPAS.com - Presiden Rusia Vladimir Putin menawarkan kepada tentara bayaran Wagner kesempatan untuk terus bertempur dalam sebuah pertemuan hanya beberapa hari setelah pemberontakan mereka yang gagal.

Namun, Rusia menyarankan bos Wagner Yevgeny Prigozhin untuk dipinggirkan dan digantikan oleh komandan yang lain, demikian ungkap surat kabar Kommersant.

Dilansir dari Reuters, Putin awalnya mengatakan bahwa ia akan menumpas pemberontakan pada 23-24 Juni, membandingkannya dengan kekacauan masa perang yang mengantarkan revolusi pada 1917.

Baca juga: Rangkuman Hari ke-506 Serangan Rusia ke Ukraina: Puluhan Drone Iran Ditembak Jatuh Ukraina, Wagner Dipastikan Tak Lagi Ikut Perang

Tetapi beberapa jam kemudian kesepakatan dicapai untuk mengizinkan Prigozhin dan beberapa pejuangnya pergi ke Belarus.

Misteri masih menyelimuti kesepakatan itu—selain masa depan Wagner, salah satu pasukan tentara bayaran yang paling tangguh di dunia, serta Prigozhin, mantan narapidana yang kemudian dikenal sebagai "koki Putin" dan tentara bayaran paling kuat di Rusia.

Kremlin mengatakan bahwa Putin telah mengadakan pembicaraan dengan para komandan Wagner dan Prigozhin dalam sebuah pertemuan pada 29 Juni, lima hari setelah pemberontakan.

Para tentara bayaran itu, kata Kremlin, menegaskan kembali kesetiaan mereka kepada Putin.

Namun, Kommersant, salah satu surat kabar ternama di Rusia, menerbitkan pernyataan Putin kepada koresponden Kremlin yang paling berpengalaman, Andrei Kolesnikov, yang menyatakan bahwa masa depan Prigozhin dan Wagner masih diragukan.

"Wagner tidak ada," kata Putin kepada Kommersant ketika ditanya apakah ia akan dipertahankan sebagai unit tempur. "Tidak ada undang-undang yang mengatur organisasi militer swasta. Itu tidak ada."

Ditanya tentang pernyataan Putin, Kremlin mengatakan pada hari Jumat (14/7/2023) bahwa tidak ada badan hukum yang bernama Wagner dan status hukum perusahaan semacam itu adalah hal yang rumit yang perlu dipertimbangkan.

Baca juga: Nasib Jenderal Surovikin Pasca-pemberontakan Wagner, Mungkinkah Dibunuh?

Putin kemudian menceritakan rincian tentang pertemuan Kremlin pada 29 Juni dengan 35 komandan Wagner, di mana ia menyarankan beberapa opsi bagi mereka untuk melanjutkan pertempuran.

Ini termasuk bahwa seorang tokoh senior Wagner yang dikenal dengan nama samaran "Sedoi" atau "rambut abu-abu" mengambil alih komando.

Baca juga: Putin Ternyata Sempat Bertemu Bos Wagner Setelah Pemberontakan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com