Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pabrik Uranium Rusia Meledak, Picu Kekhawatiran Radiasi Nuklir

Kompas.com - 15/07/2023, 08:34 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Newsweek

MOSKWA, KOMPAS.com - Sebuah ledakan di pabrik pengayaan uranium di wilayah Ural, Rusia, pada hari Jumat (14/7/2023), mendorong perusahaan nuklir negara Rusia untuk menerbitkan sebuah pernyataan untuk meredakan kekhawatiran.

"Sekitar pukul 09.00 pagi waktu setempat, sebuah silinder dengan uranium heksafluorida yang sudah habis mengalami penurunan tekanan di sebuah bengkel di Ural Electrochemical Combine di Novouralsk."

Demikian pernyataan dari Rosatom, pemilik pabrik yang merupakan pabrik pengayaan uranium terbesar di dunia.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-478 Serangan Rusia ke Ukraina: Afrika Dorong Perdamaian, Putin Tegaskan Nuklir Sudah di Belarus

Dilansir dari Newsweek, uranium hexafluoride adalah bahan kimia yang digunakan selama proses pengayaan uranium.

Media Rusia sering menggunakan eufemisme seperti ledakan keras atau tekanan rendah, bukannya ledakan.

Hal ini diduga untuk menghindari kepanikan dan untuk mempertahankan lanskap informasi yang menguntungkan.

Kantor berita milik Pemerintah Rusia, RIA Novosti, mengutip sebuah sumber di layanan darurat yang mengatakan bahwa satu orang telah meninggal dunia dan tingkat radiasi di fasilitas tersebut normal.

Rosatom mengatakan, insiden itu segera diatasi dan menambahkan bahwa tidak ada risiko bagi orang-orang yang tinggal di dekat pabrik.

"Bengkel sedang dibersihkan. Selebihnya beroperasi secara normal," kata perusahaan itu.

"Pengukuran radiasi latar belakang dilakukan di lokasi. Jumlahnya mencapai 0,17 mikrosieverts, yang sesuai dengan nilai alamiah," tambahnya.

Baca juga: Putin Tegaskan Rusia Telah Kirim Senjata Nuklir Taktis ke Belarus, Ini Targetnya

Rata-rata global radiasi latar belakang yang terjadi secara alami adalah 0,17-0,39 microsieverts per jam, Reuters sebelumnya melaporkan, mengutip Asosiasi Nuklir Dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Global
Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Global
Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Internasional
Terkait Status Negara, Palestina Kini Bergantung Majelis Umum PBB

Terkait Status Negara, Palestina Kini Bergantung Majelis Umum PBB

Global
Hamas Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Kini Tergantung Israel

Hamas Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Kini Tergantung Israel

Global
Antisemitisme: Sejarah, Penyebab, dan Manifestasinya

Antisemitisme: Sejarah, Penyebab, dan Manifestasinya

Internasional
Terjadi Lagi, Perundingan Gencatan Senjata Gaza Berakhir Tanpa Kesepakatan

Terjadi Lagi, Perundingan Gencatan Senjata Gaza Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
Presiden Ukraina Pecat Kepala Pengawalnya atas Rencana Pembunuhan

Presiden Ukraina Pecat Kepala Pengawalnya atas Rencana Pembunuhan

Global
Blinken: AS Menentang Pengusiran Warga Palestina dari Rafah

Blinken: AS Menentang Pengusiran Warga Palestina dari Rafah

Global
[POPULER GLOBAL] Biden Menyesal Kirim Senjata ke Israel | Rangkuman Perang Rusia-Ukraina

[POPULER GLOBAL] Biden Menyesal Kirim Senjata ke Israel | Rangkuman Perang Rusia-Ukraina

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com